Misalnya dalam perang pertama, Perang Badar, yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Kemenangan dalam jihad ini diperoleh pada Jumat, 17 Ramadhan tahun II Hijrah (Januari 624 M). Lalu penaklukan (futuh) Kota Mekkah terjadi pada 21 Ramadhan tahun VIII Hijrah atau Januari 630 M.
Ramadhan juga merupakan wahana tarbiyah imâniyah, karena shaum memang menjadi tuntutan manifestasi iman. Iman bukan sekedar keyakinan yang verbalistik, tapi harus tampak nyata dalam realitas hidup mukmin.
Berikutnya, bulan puasa menjadi bulan tarbiyah rûhiyah, yang bertujuan melakukan pensucian jiwa (tazkiyah nafs). Dengan shaum, kotoran dan daki-daki yang melekat pada hati seorang mukmin berupa dosa-dosa dan maksiat, insya Allah diampuni oleh-Nya.
Selanjutnya, puasa merupakan tarbiyah akhlâqiyah (pendidikan akhlaq) agar menjadi insan kamil. Itulah sebabnya, puasa menjadi sia-sia bila masih disertai dusta (HR Bukhari).
Last but not least, dengan berpuasa kita tengah menjalani pendidikan sosial kemasyarakatan (tarbiyah ijtimâ‘iyah) yang berintikan kepedulian dan keberpihakan diri kepada kaum mustadh`afin (orang-orang lemah dan dilemahkan).
Lebih lanjut Ustadz Hendy Al Hafidz mengemukakan, misi pendidikan Ramadhan di-break down dalam sekurangnya ada sepuluh paket amalan ibadah Ramadhan. Yaitu: 1. Shaum (puasa) Ramadhan; 2. Qiyâm Ramadhân (shalat Tarawih); 3. Tilâwah (membaca dan meng-hayati) al-Qur`an; 4.
Ifthâr Shâimîn (memberi makan berbuka); 5. Taktsir as Shadaqât wal Infâq (memperbanyak shadaqah dan infaq); 6. Al-I`tikâf fil `Asyril Awâkhir (I`tikaf10 hari terakhir); 7. Taharri Lailatil Qadar (mengintip lailaitul qadar dengan memperbanyak ketaatan dan ibadah); 8. Umrah fî Ramadhân (Umrah di bulan ramaadhan); 9. Al-Qitâl fi Sabîlillâh (Berperang di jalan Allah); 10. Zakatul Fithri (Mengeluarkan Zakat Fitrah).
Untuk memfasilitasi kaum muslimin yang ingin menangguk berkah Ramadhan melalui berbagai wahana tarbiyah, Kampung Qur’an Ketapang Tangerang menggelar sejumlah pesta ibadah. Di antaranya adalah Ramadhan Munajat.
‘’Ramadhan Munajat adalah shalat malam di Kampung Qur’an bersama para santri dan pembimbing Ponpes Daarul Qur’an Ketapang,’’ terang Darmawan Setiadi, General Manager Kampung Qur’an. Acara ini diselenggarakan setiap hari di Bulan Ramadhan.
Jamaah juga dipersilakan mengikuti bimbingan konsultasi tentang permasalahan hidup seperti utang, jodoh, karir, anak, dan problematika rumah tangga lainnya. Konseling ini diselenggarakan setiap hari dengan pembimbing Assatidz Daarul Qur’an.
Selain itu, setiap akhir pekan Kampung Qur’an menggelar Jaringan Doa Nusantara. Ini adalah kajian untuk memperdalam serta memperluas ilmu agama dan membiasakan menjalankan yang wajib serta menghidupkan yang sunah.
Bagi keluarga jamaah yang ingin menikmati suasana kehidupan pesantren, Kampung Qur’an menyediakan paket Bermalam di Kampung Qur’an. Tersedia penginapan berupa cottage dan paviliun untuk keluarga peserta.
Menurut Darmawan, biaya paket ini antara Rp 250.000 sampai Rp 300.000, dengan fasilitas penginapan semalam, makan sahur, buka puasa, bimbingan belajar Al Qur’an, dan konseling.
Kampung Qur’an juga terbuka bagi komunitas atau kelompok peserta yang ingin berbuka puasa bersama santri. Biayanya Rp 15.000 sampai Rp 30.000/orang/hari. Selain ta’jil dan makan berbuka puasa, peserta juga dipersilakan memesan tema kajian jelang berbuka.
Sanlat Ramadhan diselenggarakan bagi peserta perorangan maupun paket keluarga. Tersedia paket sanlat pada 6- 7 Agustus 2011. Juga paket sanlat sesuai pesanan peserta.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan mampir ke Kampung Qur’an di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, Jl MH Thamrin Kampung Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Tangerang, Banten. Telp: 021-5542000, Fax 021-55755808.
Â
