ini dari rekan seperfilman, Agus Kuncoro. Agus salah satu shohib Ustadz Yusuf Mansur dan selama ini mendukung program PPPA Daqu. Menurut Qausar, kunjungannya ke PPPA Daqu menjadi spirit buat dia dan dan kawan-kawan artis jelang peluncuran film baru mereka itu. Pengejar Angin adalah film kedua Yudana setelah Sang Pencerah.
''Kami pun berharap film Pengejar Angin memberikan spirit buat santri dan orangtua mereka untuk terus belajar,’’ timpal Darmawan Eko Setiadi, General Manager Marketing PPPA Daarul Qur'an. Pengejar Angin yang disutradarai Hanung Bramantyo, mulai tayang 3 November. Selain Qausar Harta Yudana dan Siti Helda Meilita, film ini dibintangi sederet artis top seperti Matias Muchus, Wanda Hamidah, Lukman Sardi, dan Agus Kuncoro.
Qausar merasa, Daarul Qur'an adalah tempat pendidikan buat generasi muda. Maka, dia pun merasa bagian dari Daarul Qur'an karena memiliki spirit yang sama seperti apa yang dikisahkan di Pengejar Angin. Film yang didukung penuh Pemda Sumsel ini bercerita tentang seorang remaja di sebuah kampung di daerah Lahat, Sumatra Selatan. Remaja itu bernama Dapunta, yang sebentar lagi akan lulus SMA dan harus menentukan masa depannya.
Ibu Dapunta sangat ingin agar putranya melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Tapi, tidak dengan sang ayah. Sang Ayah lebih menginginkan Dapunta, yang dijuluki ‘’Si Pengejar Angin’’ lantaran jadi atlit lari tercepat di kampungnya, mengikuti jejaknya sebagai pemimpin para bajing loncat dikampung mereka.
Sampai suatu hari Dapunta memberanikan diri untuk mengatakan kepada ayahnya bahwa ia mempunyai mimpi. Dan untuk itu, ia harus sekolah, ia haruskuliah dengan cara apapun. Dan akhirnya Dapuntapun menemukan jalan lain menemukan jalan menuju mimpinya. (Dar)