Ukhuwah di Kampung Quran OeUe

 

Ikut dalam tim itu juga Mas Mono, pengusaha ayam bakar dan Mas Meng, pengusaha kuliner Bali Budha dari Bali yang juga fotografer. Kedua pengusaha itu, turut andil sebagai donatur pembangunan program Rumah Quran di pedalaman. Meski sampai di lokasi telah malam, warga desa, tokoh adat, dan pemerintah desa OeUe menyambut tim penuh hangat.

Ditemani kerlip lampu dari tenaga surya, tarian adat lengkap dengan prosesi adatnya dipentaskan dengan sempurna. Setelah proses adat dan sambutan usai, tak lupa, masyarakat secara sepontan berdiri membentuk lingkaran. Semua tim PPPA juga dipaksa berdiri saling bergandeng tangan. Selanjutnya, semua menari dalam formasi lingkaran, diiringi senandung lagu dari rongga mulut nan merdu. “Subhannalllah, ini ukhuwah yang mengharukan.

Kami mencintai mereka dan mereka juga menyambut tulus penuh persaudaraan”, tandas Ustad Jameel haru. “Saya betah, mereka semua jujur dan tulus. Ukhuwah ini hebat, meski tinggal di pedalaman dan jauh dari akses pembangunan serta peradaban, mereka kuat menjalin persaudaraan.

Dan lebih penting, mereka sangat Indonesia”, terang Mas Meng yang hari itu membawa pesanan istrinya untuk ikut andil dalam program Rumah Quran. Esok harinya, sudah bisa dilihat Rumah Quran sudah sampai tahap pondasi dan rangka.

Masyarakat rasanya ingin buru-buru, menempati rumah yang berpuluh tahun diidam-idamkan itu. Total tahap pertama 50 unit rumah. Melalui pembangunan rumah yang sehat, kokoh, dan memenuhi standar syariah mereka akan menyiapkan anak-anaknya jadi calon penghafal Al-Quran.

“Seperti nasehat Ustad Tarmizi, mimpi kami mewujudkan kampung ini jadi kawasan religius, Islami, dan selalu menggema bacaan Al-quran, insya Allah akan segera terwujud”, kata Ustad Syarifudin Nobisa, Dai lokal yang mendampingi dakwah warga OeUe. “Saya takjub melihat gotong royong masyarakat membangun rumah bersama PPPA.

Para ibu menyiapkan makanan, para suami memotong kayu, mengerjakan rumah, dan semua satu padu. Masya Allah tak ada kata-kata lain”, curah Mas Meng terkesan. Dia juga aktif di berbagai tatar kebencanaan Indonesia, tapi program Kampung Quran OeUe ini membuatnya jatuh hati.

Silaturahim kali itu makin bermakna, saat hari Jumatnya, anak-anak dari Kampung Quran OeUe, mewakili kecamatan ikut lomba MTQ tingkat Kabupaten TTS. Setelah 19 tahun absen mengirimkan delegasi, santri Kamapung Quran OeUe memenangi lomba MTQ itu.

Mereka merebut juara I dan III. Rano Karno M Bilal, Manajer Program PPPA menjadi penceramah dalam perhelatan MTQ tingkat kabupaten itu. Ceramahnya yang segar dan jenaka, membuat para hadirin dari muslim maupun non muslim membaur dalam tawa dan persaudaraan.

Kampung Quran OeUe, jejak program PPPA untuk pembangunan masyarakat miskin dan marginal melalui kekuatan dakwah, sedekah, dan kekuatan penghafalan Al-Quran. Pedalaman lain, insya Allah segera menyusul. Dengan dkungan doa dan peran kita semua.

Photo :

http://pppa.or.id/daqu/gallery/category/33-ukhuwah-di-kampung-quran-oeue