Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Launching Buku "Tafsir Penjinak Hiu"

09 October 2012
Image

‘’Kekurangannya, tanya pada Allah,’’ imbuh Ustadz Yusuf menjawab kebingungan mereka. Ketiga pimpinan Daarul Qur’an nyengir mafhum. Itu artinya mereka harus berpikir keras, bekerja keras, dan melakoni riyadhoh keras.

Komando Ustadz Yusuf Mansur seperti itulah yang disebut Anwar Sani sebagai ‘’hiu’’. Selanjutnya, hiu semacam itu harus ‘’dijinakkan’’ jika tidak ingin ‘’dimakan’’. Demikian papar Anwar Sani saat Launching Buku ‘’Tafsir Fundraising - Untuk Fundraiser Sejati’’ karya Tamizi Ashidiq di Masjid Al A’raf TB Walisongo Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).

Dalam acara yang dihadiri seratusan orang tersebut, Ustadz Ahmad Jameel mengungkapkan bahwa Ustadz Yusuf Mansur adalah inspirasi utama perkembangan PPPA Daarul Qur’an. ‘’Saya dan Ustadz Sani serta Tarmizi, harus menjadi ‘mufasir’ atas visi dan gagasan-gagasan Ustadz Yusuf agar terwujud melalui program-program,’’ tutur Ketua Yayasan Daarul Qur’an Indonesia.

Wabil khusus Tarmizi sebagai Direktur Eksekutif PPPA Daarul Qur’an, harus menafsirkan fundraising (penggalangan dana) guna mewujudkan gagasan Ustadz Yusuf Mansur. ‘’Alhamdulillah, hiu-hiu yang dilepaskan Ustadz Yusuf berhasil kita jinakkan. Misalnya bagaimana mewujudkan Kampung Qur’an Ketapang, membangun Ponpes Daarul Qur’an Ambon, Lampung, dan sekarang Semarang yang dalam proses. Begitupun, Ustadz sudah memberi hiu lagi, yaitu membangun Masjid Daarul Qur’an di Kampung Qur’an,’’ ungkap Tarmizi.

Pengalaman demi pengalaman dalam membangun kepercayaan publik dan menggalang dana amal mereka itulah yang dituangkan Tarmizi dalam bukunya. ‘’Ini buku bukan sembarang buku, meskipun isinya tafsir sembarangan,’’ ujar Sani disambut tawa jamaah. Maksudnya, tafsir fundraising yang dikemukakan Tarmizi bukanlah teroi-teori formal marketing lembaga nirlaba yang sudah banyak ditulis orang.

Melainkan, jurus-jurus fundraising khas Daarul Qur’an yang terbukti berhasil membesarkan lembaga pengelola sedekah ini. Dalam bahasa Ade Salamun, Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Da’wah, Penulis membuktikan bahwa jurus fundraising ‘’menggedor pintu langit’’ yang tampaknya berbasis common-sense, ternyata efektif.

Menurut Muhammad Ismail Zeva, buku Tarmizi memuat spiritual fundraising berdasarkan pengalamannya sendiri sehingga lebih membumi. Konsultan marketing dan wirausaha ini menyatakan, pengalaman Penulis patut dioptimalkan untuk membangun bangsa Indonesia.

Ali Akbar, perintis komunitas Optimizer Bisnis, mengatakan buku Tarmizi cocok untuk dijadikan pedoman bagi optimizer. Ia pun mengajak Penulis untuk roadshow guna mensosialisasikan kandungan bukunya. Di penghujung acara, jamaah menyambut lelang buku untuk sedekah pembangunan Masjid Daarul Qur’an Kampung Qur’an.

Ada yang menebus satu eksemplar buku dengan sedekah Rp 1,2 juta sampai Rp 5 juta. Seorang peserta berjanji untuk memborong buku Tarmizi guna dibagikan di departemennya.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda