Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Rayakan Muharam dengan Sedekah

12 November 2012
Image

Pergantian hari menurut Almanak Hijriyah adalah waktu maghrib, sehingga tidak menimbulkan kemusykilan seperti waktu sholat Isya’ tadi. Bertepatan 15 November 2012 ini, adalah 1 Muharam 1434 Hijriyah yang biasa disebut Tahun Baru Islam. Khalifah Umar bin Khattab ra menetapkan 1 Muharam Tahun I Hijriyah merujuk pada waktu hijrah Rasulullah SAW yakni tanggal 16 Juli 622 M.

Almanak Hijriyah disusun untuk selalu mengingat peristiwa bersejarah nan penting itu dan memudahkan urusan kenegaraan dan kemasyarakatan. Pesan pokok peringatan Muharam adalah mengorbankan diri untuk kepentingan orang lain.

Kata ‘‘Muharam’’ bermakna mulia, membela, menahan, yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Salah satu amalan khusus di Bulan Muharam adalah puasa. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah telah berwasiat, "Seutama-utama puasa sesudah puasa Ramadhan ialah puasa Muharam dan seutama-utama solat sesudah solat fardhu adalah sholat malam" (HR Muslim).

Selain pada Hari Asyura (10 Muharam), umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 11 Muharam. Ini untuk membedakan dari puasanya orang Yahudi (HR Ahmad, Al Bazzar). Bersamaan dengan puasa, pada Muharam umat Islam juga dianjurkan banyak bersedekah. Abu Musa Al Madani meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, yang mengutip pesan Nabi SAW: "Siapa yang berpuasa pada hari Asyura seperti berpuasa setahun, dan siapa yang bersedekah pada hari Asyura seperti bersedekah setahun." (HR Al Bazzar).

Di sebagian masyarakat, sedekah tersebut diuatamakan untuk anak yatim. Karena itu, mereka menyebut 1 Muharam sebagai ‘’Hari Raya Yatim’’. Namun, kebiasaan itu lebih baik daripada adat ‘’sedekah ke laut’’. Selain membahayakan aqidah, sedekah laut juga sebuah bentuk kemubaziran yang nyata. Terlepas bahwa ‘’Hari Raya Yatim’’ hanya anggapan orang, yang jelas menyantuni anak yatim memang bernilai luar biasa. Baik dilakukan pada Muharam maupun bulan-bulan lainnya terutama Ramadhan. Allah SWT mewanti-wanti betul soal anak yatim.

Tak kurang 22 kali Allah menyebut anak yatim dalam Al Qur’an di berbagai ayat. Sedangkan dari 42 Kitab Hadits, terdapat sedikitnya 142 hadits yang membahas tentang anak yatim. Di berbagai surat, Allah mewajibkan kepedulian pada anak yatim dan memberi petunjuk bagaimana caranya. Dan di surat Al Maa’uun, Allah SWT mengecam keras mereka yang mengabaikan anak yatim sebagai ‘’pendusta agama’’.

Tapi sebaliknya, bagi yang peduli terhadap nasib anak yatim, tersedia ganjaran luar biasa besar. Rasulullah mengingatkan, “Siapa yang tak berlaku lembut kepada anak yatim, dia tidak akan mendapatkan kebaikan.” (HR Muslim). ‘’Aku bersama pemelihara anak yatim seperti ini kelak di surga,’’ kata Nabi Muhammad SAW sambil merapatkan jari tengah dan telunjuk beliau. Jadi, mari kita ber-haflah Tahun Baru 1434 Hijriyah dengan sedekah!



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda