AMBON - Empat hari pasca jebolnya bendungan Way Ela di Negeri Lima, Leihitu, Maluku, PPPA Daarul Qur’an mengirim tim kemanusiaan dan bantuan logistik yang dikirim melalui kargo pesawat Garuda. Dalam suasana Ramadhan, tim SIGAB PPPA yang dikomandani Reza, terus bergerak menyalurkan bantuan.
“Sampai Idul Fitri PPPA tetap bertahan membantu dan mendampingi masyarakat korban Way Elaâ€, tandas Reza dari lokasi pengungsian di Negeri Lima. Selama berada di lokasi PPPA telah menyalurkan 500 mukena, 500 sajadah, pakaian bayi, makanan bayi, busana perempuan, dan trauma healing bagi ana-anak Negeri Lima. “Suasana Ramadhan disini mengharukan. Meski kehilangan rumah dan harta benda masyarakat tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhanâ€, ungkap Reza haru. Situasi itu yang kemudian membuat PPPA bertahan di lokasi sampai nanti akhir Idul Fitri. Tahap selanjutnya, PPPA menyiapkan program recovery berbasis masyarakat. Salah satu yang disiapkan tentu Kampung Qur’an Way Ela. Saat ini bersama masyarakat, PPPA Daarul Qur’an gotongroyong membangun jembatan darurat penghubung antar desa. “Insya Allah Idul Fitri kami akan sholat di lapangan Negeri Lima. Jembatan penghubung sedang kami bangun untuk memfasilitasi masyarakat menyeberangi sungai menuju lokasi Sholat Idul Fitriâ€, terang Reza yang masih tetap semangat memandu tim lapangan. Bahkan, selama penyaluran bantuan, PPPA berjalan kaki berkilo meter untuk datang langsung ke lokasi pengungsian darurat korban Wey Ela. Mereka mengungsi di perbukitan dan hutan. Putusnya jalur transportasi, membuat tim kreatif untuk cari cara lain mendistribusikan bantuan. “Kami jalan kaki memanggul logistik untuk diantar langsung ke pengungsi. Kadang di tengah jalan terik sekali, lalu tiba-tiba hujan lebatâ€, kata Reza yang tak henti memotivasi tim untuk bertahan dalam puasa, meski menempuh medan yang sulit. Dari data yang ada korban Way Ela merenggut 1 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 8 orang luka berat, dan 24 orang luka ringan. Pengungsi sekitar 5.227 (1.027 KK) tersebar di beberapa titik. Kerusakan fisik antara lain lebih dari 470 rumah rusak total, 3 SD rusak berat (RB), 1 SMAN 5 Leyhitu RB, 1 madrasah RB, 2 mushola RB, 1 kantor KUD RB, 1 jembatan hanyut, sarana air bersih rusak total, 1 tower telkomsel hanyut. Tinggi banjir sekitar 6-7 meter. Kondisi bendungan saat ini sudah surut. Semoga kerja kemanusiaan tim SIGAB PPPA Daarul Qur’an meringankan korban Way Ela dan jadi bagian dari solusi recovery.wening http://sunaryo-adhiatmoko.blogspot.com http://www.kompasiana.com/sunaryoadhiatmoko
