Shalat ashar baru saja selesai di Masjid Nur Inka, Malang. Tak lama lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan santri dan santriwati Rumah Tahfidz terdengar bersamaan turunnya guyuran hujan. Senin (23/12) sore itu PPPA Daarul Qur’an Malang menggelar acara "Malang Mengkhatam Al-Qur’an".
Tidak hanya santri dari rumah tahfidz yang ikut dalam kegiatan tersebut. Para donatur yang selama ini menyalurkan sedekahnya lewat Daarul Qur’an juga ambil bagian dalam acara khataman tersebut.
“Kegiatan ini digelar untuk lebih membuat masyarakat Malang mencintai Al-Qur’an lewat membaca dan mentadaburinya.” ujar Ivan Mahendra, Manager PPPA Daarul Qur’an Cabang Malang.
Jelang isya khataman selesai yang dilanjutkan dengan pembacaan doa khotmil Qur’an dipimpin oleh Syekh Ahmad Al-Kannas. Setelah shalat isya Syekh Ahmad Al-Kannas memberikan tausiyah tentang keutamaan Taubat, Al-Qur’an dan Doa.
“Bentuk Taubat menyesali perbuatan dosa yg pernah kita laksanakan dan berusaha untuk tidak mengulang kembali serta membaca “Istigfar” minimal 70x sehari” ujar Syeikh Ahmad.
Dalam kesempatan ini ia juga menjelaskan bahwa doa termasuk dalam ibadah. Meninggalkan doa, jelas Syeikh Ahmad, merupakan bentuk menyombongkan diri, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : “Dan Tuhanmu berfirman . “Berdoalah kepada-KU, niscaya akan KUperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKU akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan Hina dina” (QS Al-Mu’min : 60)