Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Mencetak Penghafal Qur'an Hingga Daerah Pedalaman

13 January 2014
Image

Jam baru menunjukkan pukul 17.00 WIT. Namun, Abdul Muis Latif sudah melangkahkan kakinya menuju belakang masjid An-nur. Tak lama bunyi genset yang diletakkan di depan WC berderu kencang. Tak lama setelah listrik mengalir alunan surat Al-Waqiah mengumandang dari pengeras suara di Masjid An-nur,Kampung Qur'an OeUe Desa Mauleum, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perawakannya kurus tinggi, dengan rambut panjang sebahu. Kacamata selalu menghiasi wajahnya. Ustad Muis begitu ia dipanggil. Sekilas tidak terlihat pemuda kelahiran Desa petunjungan, Brebes 23 tahun yang lalu itu adalah seorang hafidz. Perjalanan hidup membawanya sampai jauh ke pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia diamanahkan untuk mencetak para penghafal Al-Qur’an di rumah tahfidz OeUe yang berada di ke Kampung Qur'an Oe Ue, Desa Mauleum, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

Pemuda yang pernah mondok di pesantren Miftahul Khairat, Karawang, Jawa Barat ini mengisahkan awalnya sempat bertanya akan daerah yang akan ditujunya tersebut. Baru kali ini mendengarnya. Namun ia berdoa jika memang jodohnya berdakwah di daerah tersebut ia meminta kebaikan dari Allah swt. Akhirnya diawal bulan Juni 2013 berangkat ia ke Kampung OeUe.

Perjuangan Muis pun dimulai. Tantangan pertama yang dirasakan adalah soal bahasa. Selain itu anak-anak juga banyak yang buta huruf Al-Qur’an. Namun dengan sabar dan telaten ia membimbing anak-anak di rumah tahfidz OeUe. Perlahan demi perlahan ia membimbing anak-anak hingga akhirnya pada bulan November sebanyak 11 santri diwisuda karena berhasil menghafal juz 30.

Lain lagi kisah Ustad Nur Aryatno (22) yang sudah dua tahun terakhir melakukan pembinaan bagi warga Kampung Qur’an Merapi, Jogjakarta. Pemuda yang masih menyelesaikan tugas akhir di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga ini harus berhadapan dengan masyarakat yang menganggap agama sebagai wilayah privat.

Ustad Aryo, biasa ia dipanggil, juga harus berhadapan dengan tingginya tingkat buta huruf Al-Qur’an di masyarakat. Namun perlahan demi perlahan dengan doa dan kesabaran ia terus berusaha mengajak masyarakat untuk memahami islam dengan baik. Alhamdulillah kini masyarakat sudah mulai bisa mengaji dan mau ke masjid untuk shalat berjamaah.

Tantangan berupa daerah yang terisosali dengan sulitnya akses jalan menjadi tantangan Ustad Muhammad Ahrus Sani, (22) kala ditugaskan untuk mendampingi rumah tahfidz di kawasan hutan lindung lorelindu.

Ustad Ahrus, begitu lulusan pesantren tahfidz Yanbu’ul Qur’an, Kudus, ini biasa dipanggil sudah setahun mendampingi anak-anak dan orangtua untuk belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an. Seperti kampung OeUe desa ini juga masih belum teraliri dengan listrik. Sepeda motor menjadi satu-satunya alat transportasi untuk menuju wilayah ini dengan kondisi jalan yang sangat jauh dari kata mulus.

Lalu juga ada Ustad Setiyono (40) yang sudah puluhan tahun membina masyarakat Dusun Krajan di lereng Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Menjaga akidah masyarakat sekaligus menguatkan dakwah islam menjadi tugas pria yang merupakan lulusan dari pesantren Sidogiri, Pasuruan.

Sungguh, jauhnya jarak dan miskinnya fasilitas tidak membuat Ustad Muis, Ustad Aryo, Ustad Ahrus dan Ustad Setiyono mengeluh. Sebaliknya itu malah menjadikan semangat mereka bertambah untuk berkiprah di daerah pedalaman dimana umat Islam menjadi minoritas. Semua dilakukan untuk mencapai misi besar PPPA Daarul Qur’an mencetak generasi penghafal Al-Qur’an di Indonesia.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda