Bekasi menjadi daerah terdampak parah dalam bencana banjir di awal tahun 2014 ini. Hampir sebagian besar wilayah Bekasi terendam air. Desa Labansari yang berada di kecamatan Cikarang Timur menjadi satu wilayah terdampak parah, 100 persen wilayah desa yang berbatasan dengan Karawang ini terendam.
Suparja Wijaya, Sekretaris Desa Labansari, menuturkan banjir memang sudah rutin datang di desa mereka akibat bertemunya sungai Cibeet dan sungai Citarum di satu muara. “Jika muara ini penuh maka air meluap ke desa kami” ujarnya.
Namun biasanya banjir yang datang setiap tahunnya itu tidak sampai mengganggu aktivitas warga. Ketinggian air hanya sebatas 10 -20 cm. Untuk kali ini banjir datang sangat luar biasa. Ketinggian air bisa mencapai 1,5 meter.
“Biasanya banjir besar datang dalam siklus lima tahun, tapi kali ini dalam setahun sudah datang lagi banjir besar” ujar Suparja.
Kerugian warga sangat besar. Ratusan hektar lahan sawah dipastikan gagal panen karena padi membusuk terendam air. Mayoritas warga memang bermata pencaharian sebagai petani. Total ada 392 hektar lahan sawah di daerah ini.
Selain itu warga juga mulai menderita penyakit pasca banjir seperti gatal-gatal dan radang. Maka itu untuk membantu meringankan warga PPPA Daarul Qur’an bersama Bank CIMB Niaga Syariah menggelar aksi layanan kesehatan bagi warga Desa Labansari. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Labansari, Minggu (26/1).
“Alhamdulillah ada pelayanan kesehatan jadi saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat” ujar Siti Maisaroh (54) yang mengaku batuk-batuk paska musibah banjir.
Sejak pukul 08.00 pagi warga mulai mendatangi kantor desa Labansari. Sebanyak 1000 paket kesehatan sudah disiapkan untuk melayani keluhan warga. Enam dokter dan 5 petugas kesehatan disiapkan untuk melancarkan kegiatan ini.
“Terima kasih kami ucapkan pada masyarakat yang membantu kami lewat Daarul Qur’an dan CIMB Niaga Syariah. Semoga kedepannya ada kegiatan lanjutan yang bisa bermanfaat bagi warga kami” ujar Suparja.