Saat kaum muslim di belahan dunia lain bisa menjalankan ibadah Ramadhan dengan khusyu, kaum muslim di Gaza, Palestina harus berduka seiring serangan rudal yang dilancarkan oleh pasukan Zionis Israel. Sepanjang Selasa (8/7) lebih dari 300 roket diluncrukan dari wilayah Israel ke wilayah Gaza.
Korban pun berjatuhan. Tercatat lebih dari 20 orang tewas, ratusan orang luka-luka serta hancurnya bangunan rumah dan masjid.
Abdillah Onim, relawan Daarul Qur’an di Gaza, melaporkan serangan Israel kini tidak hanya menargetkan sasaran militer dan pemerintahan tetapi sudah menghancurkan rumah warga sipil. Pesawat-pesawat tempur F 16 milik militer Israel terbang rendah diatas pemukiman warga.
Serangan Israel semakin brutal menyusul pernyataan militer yang akan memulai serangan ke Gaza dengan sandi “Batu Cadas”.
Graha Tahfidz Daarul Qur'an Indonesia cabang Gaza yang belum lama diresmikan pun tak luput dari roket Zionis Israel. Selasa (8/7) sore sebuah roket seberat 1 ton dijatuhkan di dekat Graha Tahfidz Daarul Qur’an. Bom ini menghancurkan bangunan disekitarnya. Akibat serangan bom ini tembok Graha Tahfidz Daarul Qur’an hancur, kaca-kaca pecah serta genteng bagian atas hancur.
“Saat bom dijatuhkan saya sedang berada di rumah bersama anak dan istri. Alhamdulillah kami selamat dan tidak terluka sedikitpun” ujar Abdillah Onim.
Onim menambahkan praktis kini kegiatan menghafal Al-Qur’an di Graha Tahfidz Daarul Qur’an dihentikan karena kondisi keamanan dan rusaknya bangunan.
“Padahal baru satu hari anak-anak memulai di lokasi yang merupakan bantuan dari umat muslim di Indonesia ini” tambah Onim.
Duka pun bertambah dalam ketika ayah dari salah satu santri tahfidz Daarul Qur’an bernama Abu Jabal Basliqy menjadi korban tewas dalam serangan Israel tersebut. Beliau tewas saat sedang mengendarai mobil di Gaza city.
“Kami meminta doa dari umat Islam di Indonesia agar kami diberi kekuatan dalam menghadapi situasi ini. Kami juga meminta didoakan agar kerusakan yang terjadi di graha tahfidz bisa segera di perbaiki sehingga anak-anak bisa cepat kembali menghafal Al-Qur’an” harap Onim