Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Qurban yang Luar Biasa (Bag 2) Berqurban dapat Rumah

05 September 2014
Image

Diam-diam, Mak Yati (65) ingin berqurban walau dirinya cuma pemulung. Spirit berqurban ia serap dari kebiasaannya memulung botol bekas di Masjid Al Ittihad Tebet Barat, Jakarta Selatan, sambil nguping pengajian. Pengurus masjid pun mengenalinya.

 

Pada Senin, 22 Oktober 2012 yang bertepatan dengan 9 Dzulhijjah malam, dengan menumpang bajaj Mak Yati memboyong dua ekor kambing beserta rumputnya ke Masjid Al Ittihad. ‘’Ini untuk qurban saya,’’ katanya kepada pengurus masjid yang terkaget-kaget dibuatnya.

 

Mak Yati yang tinggal di bedeng rongsok di kawasan Tebet, mengaku memang sudah lama ingin berqurban. Asa itu terus dia pelihara sambil menabung untuk membeli hewan qurban.

 

“Sudah lama Mak pengen qurban, sejak tiga tahun lalu. Tapi kan Mak ini kerjaannya cuma mulung, jadi penghasilan nggak jelas. Buat makan sehari saja kadang udah sukur. Jadi Mak ngumpulin dulu duit Rp 1000, Rp 1500 sampai tiga tahun, lalu Mak beliin kambing dua ekor. Sampai-sampai penjual kambingnya Mak cegat di tengah jalan saking Mak pengen beli kambing,” tutur Mak Yati yang menjalani profesinya sejak 1965 sambil tertawa (detik.com, 26/10/2012).

 

Pengorbanan Mak Yati menembus pintu langit. Allah SWT menurunkan ganjaran-Nya. Setelah kisah pengorbanannya jadi berita, Kementerian Sosial membuatkan rumah untuk Mak Yati di kampung halamannya di Purwosari, Pasuruan, Jatim.

 

Rumah tersebut bercat putih dan hijau dengan luas tanah 100 meter persegi, dan luas bangunan 45 meter persegi. Mak Yati resmi menerimanya pada 18 Februari 2013.

 

Selain rumah, Mak Yati juga diberi uang makan selama 3 bulan pertama sebesar Rp 2,8 juta dan modal usaha. Ia lalu bertani di kampungnya.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda