Perasaan bahagia bercampur cemas memenuhi benak pasangan Anton Suharsono (38) dan Siti Maimunah (31). Senang karena sejak 10 tahun istrinya bisa mengandung kembali anak kedua. Tapi disaat yang sama ia juga cemas dengan bayangan tingginya biaya bersalin.
Keinginan untuk memeriksakan kandungan istrinya di tempat terbaik terbentur dengan penghasilannya yang pas-pasan sebagai pekerja di tempat fotocopy. Namun itu tidak membuatnya berputus asa. Syukur dan doa terus ia panjatkan.
Alhamdulillah saat usia kandungan istrinya menginjak usia lima bulan Anton dikenalkan dengan Klinik Daqu Sehat yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya. Ia pun tak ragu mendatangi klinik yang berlokasi di Jl. Bendungan Sigura-Gura Barat Raya No. 15A, Sumbersari, Malang.
Di Klinik Daqu Sehat seteleh melewati proses penilaian Anton dan Siti tidak mengeluarkan biaya untuk pengobatan dan juga saat proses kelahiran putri keduanya tersebut.
“Alhamdulillah, gak nyangka bisa melalui proses persalinan gratis dengan pelayanan berkualitas” ujar Siti.
Pada tahun 2010 Klinik Daqu Sehat didirikan di Kota Malang, pendirian Klinik ini sebagai ikhtiar untuk memberikan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan murah bagi ibu hamil dan sesuai dengan ajaran Islam. Dengan sistem subsidi silang Klinik Daqu Sehat memberikan pelayan cuma-cuma bagi masyarakat Dhuafa.
Di Indonesia mungkin ini kali pertama. Penanganan medis untuk ibu hamil dan pasien umum, dengan terapi Al-Qur’an. Pasien ibu hamil yang datang ke Klinik Daqu Sehat, tak hanya dapat penanganan medis umum, tetapi juga dapat terapi Al-Qur’an yang dirancang khusus. Para orang tua, bisa menyiapkan anak-anaknya jadi penghafal Al-Qur’an sejak dini.
Kini selain di Malang Daqu Sehat juga telah didirikan di Kota Magelang, Jawa Tengah. Insya Allah 100 klinik Daqu Sehat juga akan didirikan di beberapa kota di Indonesia lainnya. Tahun ini Klinik Daqu Sehat Magelang dan Malang telah melakukan melayani lebih dari 20.000 pasien ibu hamil dan pasien umum. Selain itu juga telah melakukan pengobatan gratis kepada 3.565 jiwa serta melakukan pendampingan riyadhoh kepada pasien.
