“Let’s Your sister continue,†katanya.
Sesuai namanya, Weekend School Masjid Ammar Wan Chai hanya berlangsung Sabtu-Ahad. Ini semacam sekolah tambahan bagi anak muslim tingkat SD (primary) dan SMP (secondary). Puluhan muridnya berkebangsaan Malaysia, Aljazair, Inggris, Pakistan, Mesir, dan Hongkong.
Dialog seru berlangsung di sana ketika Duta Qur’an PPPA Daqu Habib dan Rere berkunjung, Sabtu (28/5). Tuan rumah sangat antusias menyimak pengalaman kedua santri Daarul Qur’an.
Pertanyaan dan celetukan polos pun berjumpalitan mengundang senyum dan tawa. Misalnya Norma, siswa SD, yang bertanya makan apakah gerangan Rere dan Habib sehingga mampu menghafal Qur’an. Bukankah, “It’s hard to memorize Qur’an,†katanya. Rere kemudian menjelaskan methode One Day One Ayat untuk menghafal Al Qur’an. Dia mencontohkan bagaimana menghafal Surah Yasiin.
“So, is it easy or hard to memorize Qur’an?†tanya santri keturunan Sunda-Korea itu. “Haaard,†jawab serempak sebagian besar murid. “Easy, cause I have Qur’an digital player,†celetuk seorang siswa mungil sambil nyengir.
Tak cukup sekali Habib didaulat melantunkan hafalan Qur’an. “Please once more,†pinta Asma Farooq, setelah terkesima mendengar lantunan Surat Ar Rahman yang dibawakan Habib. Santri I’daad ini lalu melantunkan Surat Al Waqiah. Dan Asma pun merah matanya menahan tangis haru mendengar alunan suara emas Habib.
Silaturahmi diakhiri dengan saling bertukar cindera hati. PPPA Daqu memberikan booklet profil PPPA Daqu dan contoh CD rekaman suara ngaji Habib dan Ustadz Yusuf Mansur. Sedang tuan rumah memberi bingkisan buat kedua santri tamunya. (bowo)