Siapa sangka, dibalik rumah panggung yang sudah renta, berbilik kayu, beratap seng, yang sebagiannya sudah terbang bersama angin ternyata masih ada penghuninya. ia adalah Mak Tika seorang nenek sebatang kara.
Mak Tika menempati rumah yang berada di kelurahan mangkoso, Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan itu berdasar kebaikan seorang warga yang meminjamkan sebidang tanahnya.
"Sebetulnya saya memiliki seorang putra yang merantau 30 tahun yang lalu. Namun, kini tidak jelas lagi kabarnya" kenang Mak Tika
Mak Tika bejuang memenuhi kebutuhan sehari-hari nya dengan mengumpulkan barang-barang bekas. namun, sejak setahu lalu ia harus kehilangan penglihatan akibat sakit katarak yang dideritanya. Praktis, sejak saat itu Mak Tika mengandalkan kedermawan tetangga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Atas izin Allah, pada tanggal 17 April lalu, Mak Tika bertemu relawa PPPA Daarul Qur'an Makassar. Kisah Mak Tika mengetuk hati untuk membuatkan rumah baru yang lebih layak huni.
Kisah Mak Tika pun didengar oleh Dermawan, salah seorang keluarga jauhnya. Mengetahui akan dibangunkan rumah, Dermawan memberikan sebidang lahan di pekarangan rumahnya yang berlokasi di Dusun Kampung Baru, Desa Ajakkang, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru untuk dibangun rumah baru Mak Tika. Tidak hanya itu Dermawan juga menanggung kebutuhan sehari-hari Mak Tika.
"Saya tidak pernah membayangkan bahwa di usia yang senja ini malah bisa menempati rumah yg bagus. Rumah tembok berlantai keramik pula" ujar Mak Tika saat pertama menginjakkan kaki dirumah barunya, Jumat (22/5).
"Sekarang kalo ke wc tidak mesti keluar rumah dan air tidak mesti mengangkat lagi dari sumur" ujarnya penuh dengan rasa syukur.
Kini, sosok nenek tua yang hidup sebatang kara itu dapat menikmati hari-hari tua di kediaman baru yang nyaman.