Pembangunan Jembatan Kehidupan yang berlokasi di Pandeglang, Banten telah rampung 50 persen. Kini, pembangunan jembatan tengah memasuki tahap penyatuan rangka-rangka baja.
"Alhamdulillah, sampai saat ini pembangunan jembatan berlangsung lancar. Sekitar 50 persen telah rampung," ujar Ulil Hidayat, salah satu pekerja, Sabtu (6/6).
Sambil mendorong pancang-pancang bersama warga lainnya, ia menyebutkan, beratnya bisa mencapai 150 kg dan harus didorong sampai tepi jembatan agar memudahkan untuk dipasang di jembatan.
Semuanya dilakukan secara manual, Tidak menggunakan teknologi cangggih ataupun bantuan alat berat. Dengan bantuan alat-alat yang ada pancang-pancang itu didorong oleh tujuh orang pria dewasa dengan menggunakan tangan.
Dengan Tubuh membungkuk, tangan-tangan memegang setiap sisi pancang dan kaki-kaki menjadi kuda-kuda pada tanah coklat yang lembab, serta wajah-wajah yang menahan nafas. "Dorong, yaa... lanjut," teriak tujuh orang tersebut bersamaan.
Ia melanjutkan, ini tidak seberapa, karena baja utama penahan lebih berat dari yang didorongnya, mencapai 1 ton lebih. Dan, itu pun ditelakkkan dengan tangan-tangan manusia bukan alat berat.
Dirinya pun menjamin, setiap inci bagian dari jembatan itu, diolah oleh tangan-tangan manusia. Tidak seperti pembuatan jembatan pada umumnya di kota-kota besar, sehingga wajar apabila mengalami kesulitan.
Khususnya, lubang-lubang untuk mengkaitkan antara baja yang satu dengan yang lainnya. Dikarenakan tidak menggunakan alat teknologi yang canggih, pembuatan lubanngnya pun dilakukan dengan manual, jika patokannya salah maka semua lubang akan salah.
"Kemungkinan adanya kesalahan sangat besar, dibandingkan dengan menggunakan alat-alat berat lainnya. Meskipun begitu, InsyaAllah jembatan ini bisa bertahan hingga 40 tahun lebih dan jika rutin dirawat maka bisa sangat lama dan mampu menahan beban 10 ton," lanjutnya.
Salah seorang warga lainnya yang membantu, Nana Supriana yakin jembatan akan usai sebelum Ramadhan tiba. "InsyaAllah, dalam waktu tiga bulan dan sebelum Ramadhan tiba, jembatan sudah bisa digunakan," jelansya.
Meskipun begitu, ia mengatakan, bahan-bahan yang ada sangatlah pas-pasan. Jadi, masih banyak tambahan material yang dibutuhkan, seperti pasir, semen, dan beberapa alat tambahan lainnya.
Ia berharap, semua bahan material yang dibutuhkan untuk membangun jembatan dengan kuat dapat tersedia. Sehingga, keamanan dan ketahanan jembatan pun aman.
Berita lainnya
22 July 2019
Keutamaan Surat Al-Fatihah
22 July 2019