Takhasus Ada Untuk Mencetak Pemimpin Penghafal Alquran
Amalan cerdas tidak hanya seberapa banyak kita melakukannya. Tapi, harus seluas-luasnya menebarkan manfaatnya. Seperti satu pohon yang kau tanam, ribuan tahun kau peroleh manfaatnya.
Laiknya pohon di bumi, Takhasus pun ada bukan untuk waktu sementara. Melainkan untuk menebarkan manfaatnya selama bumi ini membutuhkan seorang pemimpin.
Mengingat cita-cita Takhasus adalah mencetak para pemimpin masa depan yang hafal Qur'an. Pembina PPPA Daarul Qur'an ayahanda K.H Yusuf Mansur menuturkan, Takhasus bukanlah sekedar amalan yang sederhana dan singkat.
Tapi, amalan cerdas yang memberikan manfaat besar untuk umat, bangsa dan negara. Untuk itu, siapa dan bagaimana pun ia berkontribusi di dalamnya, meskipun hanya sebatas senang menyambut berdirinya Takhasus akan menerima pula manfaatnya.
"Allah yang akan memberikan balasannya, karena hanya Allah yang mampu memberikan balasan terbaik untuk setiap hamba-Nya yang mencintai Alqur'an," lanjut ia.
Setiap harinya, para calon pemimpim akan belajar, melafalkan dan menghafalkan Alqur'an. Tidak hanya sekali, tetapi bisa puluhan hingga ribuan kali. Setiap kali mereka melafalkan satu hurunya, maka 10 kebaikan yang akan diperolehnya. Bayangkan, jika ribuan kali maka berapa jutaan kebaikan yang akan ditebarnya.
Alhamdulillah, saat ini Takhasus telah berdiri di tiga daerah, Cinagara-Bogor, Cikarang-Bekasi dan Cimanggis-Depok. Dan, peresmian perdana Takhasus diselenggarakan di Takhasus II Cikarang, Ahad (13/9) lalu.
InsyaAllah, kata ia, Takhasus ada untuk melahirkan para pemimpin yang berakhlakul karimah. Tidak hanya di satu kota, tetapi di seluruh Indonesia. Sehingga, setiap hamba-Nya di Indonesia diberikan kesempatan untuk membaca Alqur'an di hadapan Rasulullah dan Allah S.W.T
Nur' Aini, salah satu santri akhwat Takhasus II Cikarang asal Kupang, Nusa Tenggara Timur berkata, "saya sangat antusias bisa bergabung di Pesantren Takhasus ini. Akhirnya, bisa belajar dan menghafalkan Alqur'an dengan serius, apalagi ini tidak berbayar jadi tidak membuat orang tua khawatir."
Ia berharap, doa maupun harapan ia dan orang tuanya dapat terkabulkan. Menjadi, putri penghafal Alquran yang tidak hanya bermanfaat untuk keluarga tetapi bangsa dan negara.
Direktur Eksekutif PPPA Daarul Qur'an, Muhammad Anwar Sani menjelaskan, Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Takhassus ini berbasis lembaga pendidikan Qur'an non formal dengan jenjang pendidikan SMP dan SMA bagi para penghafal Alquran 30 Juz.
Dengan menggunakan kurikulum khas Daarul Qur'an yang lebih mengoptimal pembelajaran Alquran. Para santri akan dibimbing setiapharinya. Namun, bukan berarti meninggalkan ilmu lainnya, karena dalam Takhassus pun merangkum program dinas pendidikan nasional.