"Harapan kami adalah membangun karakter pemuda-pemudi Bintaro menjadi pribadi yang cinta Alqur'an. Dengan dekat kepada Alqur'an, InsyaAllah, mereka akan menomor satukan Allah" ungkap Ustad Ahya Hasyim, Wakil Ketua Umum Remaja Masjid Raya Bintaro Jaya (Remisya), Bintaro, Tangerang.
Maka, lanjut pria 21 tahun ini, kami selalu istiqamah mengadakan Pesantren Kilat (Sanlat) di masjid ini pada setiap tahunnya, di bulan Ramadan. Alhamdulillah, pada Ramadan 1437 H ini, mereka mengadakannya sejak 24-25 Juni.
Untuk menambah ilmu pengetahuan santri tentang Alqur'an, Remisya mengundang Mobile Qur'an (MoQu) untuk turut menyemangati peserta.
Kata Ustad Hisyam, "PPPA Daarul Qur'an adalah lembaga yang tidak asing lagi, terutama bagi Remisya. Apalagi dalam pergerakannya malahirkan para penghafal Alqur'an. Maka, kami berusaha mengahadirkan indahnya belajar Alqur'an lewat program Mobile Qur'an ini."
Sedikitnya, 150 santri dan santriwati mengikuti traning MoQu yang dimulai pukul 16.00 WIB, Jumat (24/6) sore. Mereka adalah siswa-siswi dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berasal dari sekitar Bintaro.
Pendongeng MoQu mengajak para peserta untuk bermain permainan-permainan yang menguji konsentrasi. Peserta yang gagal fokus, akan di beri sanksi membaca Alqur'an di depan.
Benar saja, peserta yang kurang konsentrasi akhirnya bermunculan. Salah satunya Faruq. Dihadapan rekan-rekannya, Faruq mendawamkan surah Al-Waqiah.
Lebih membuat takjub lagi, ia telah mengantongi empat juz hafalan Alqur'an. Dan, ia pun berazam ingin terus meningkatkan jumlah hafalannya.
Hingga akhirnya, acara MoQu sore itu ditutup dengan santap berbuka puasa bersama. Diikuti oleh santri sanlat, para wali dan jama'ah masjid.
Para peserta mengaku sangat terhibur dan termotivasi dengan adanya MoQu ini. Begitu pengungkapan para santri, wali dan Ustad Hasyim sendiri.
Ia berkata, " kami berharap PPPA Daarul Qur'an dan Remisya dapat terus bekerja sama mendatangkan pendakwah-pendakwah, untuk membentuk karakter remaja Bintaro yang berjiwa Qur'ani."