Menutup aksinya di Kecamatan Cibaliung, Kab. Pandeglang, Banten, Mobile Qur'an (MoQu) menembus terjalnya medan dakwah hingga tiba di lokasi. Yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ciherang yang berada jauh dari pemukiman penduduk.
Tak hanya akrab dengan aspal di jalan bebas hambatan. Roda-roda MoQu pun telah terbiasa dengan bebatuan tajam di sepanjang jalur syiar. Lengah sedikit, keselamatan awak taruhannya.
Untuk mecapai lokasi aksinya, Tim MoQu harus menyusuri hutan dan perkebunan selama lebih dari satu jam dari pusat Kecamatan Cibaliung. Ajaibnya, beratnya tantangan itu seketika sirnah setelah melihat senyuman manis siswa-siswi MI Ciherang yang telah menunggu MoQu.
"Setahun yang lalu, sekolah ini hampir runtuh karena kondisi bangunan yang memprihatinkan. Alhamdulillah, kini siswa-siswi dapat kembali berlajar dengan aman," ucap Jana Sujana, salah seorang guru.
Sekitar 150 siswa dari kelas I hingga VI mengikuti rangkaian acara MoQu dengan bahagia, melupakan seragam mereka yang nampak mulai kusut. Bahkan, ada beberapa siswa yang membiarkan telapak kakinya tak terbalut sepatu.
Tiba saatnya, trainer MoQu membawakan dongeng dengan tokoh anak perempuan yang sholihah, yaitu Ayami. Sejak bangun tidur hingga kembali memejamkan matanya, Ayami banyak mencontohkan perbuatan baik kepada seluruh peserta. Misalnya, berdoa ketika bangun tidur, memasuki toilet, melaksanakan sholat wajib, hingga bersikap ramah kepada orang lain.
Selalu menjadi jurus andalan, trainer MoQu mengajak seluruh peserta untuk menghafal Alqur'an. Kali itu, surah Al-Mulk ayat 1-3.
Pelan tapi pasti, peserta yang masih awam dengan hafalan Alqur'an mulai dapat menirukan bacaan yang dibacakan trainer. Ayat yang terbilang panjang dipenggal menjadi dua atau lebih, agar peserta dapat menagkap sedikit demi sedikit ayat Alqur'an yang tengah dihafalnya.
Angin sepoy-sepoy membawa suasana aksi itu menjadi semakin syahdu. Beratapkan dedaunan pohon kelapa, menangkis sinar matahari yang cukup terik di langit Ciherang.
"Alhamdulillah, kegiatan ini dapat memotivasi siswa agar mengenal Alqur'an. Sehingga, pihak sekolah sangat terbantu dengan kedatangan MoQu ini," ucap pengajar kelas III itu.
Koordinator MoQu, Heriyanto mengatakan, sekolah ini dan beberapa sekolah yang MoQu kunjungi baru sebagian kecil dari cerita miris pendidikan di Indonesia. Kedepannya, MoQu akan terus berkelana menebar semangat Alqur'an hingga ke pelosok negeri.