Banyak cara melewati pergantian usia, pada umumnya dirayakan penuh dengan kegemberiaan. Namun, tak sedikit pula yang memaknainya dengan berbagi. Meskipun begitu, keduanya memiliki kesamaan yaitu bentuk rasa syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan Sang Pencipta.
Seperti yang digelar PT Pertamina Gas , anak perusahaan PT Pertamina (persero) hari ini, Selasa (20/15). Bertempat di Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Loji, Karawang PT Pertamina Gas merayakan hari jadi PT Pertamina (persero) ke 59 dengan mengkhatamkan Alqur'an 30 Juz bersama-sama dengan para santri.
Manager PR dan CSR PT Pertamina Gaz, Hatim Ilwan menyampaikan, agenda khataman Alqur'an 30 Juz ini digelar serentak di seluruh unit PT Pertamina di Indonesia.
"Kami bersyukur dapat berkontribusi dalam program Kader Guru Tahfidz di Karawang. Sehingga, bisa melibatkan penerima manfaat CSR kami untuk sama-sama mendoakan kesuksesan dan keberkaha bagi PT Pertamina (Persero)," ujarnya.
Alhamdulillah, kegiatan khataman Qur'an ini berlangsung khidmat dan khusyu. Ayat-ayat Allah mengisi setiap sisi masjid, syukur dan bahagia atas segala keberkahan yang telah Allah Ta'ala limpahkan.
Selain khataman Qur'an, PT Pertamina Gas kembali menyalurkan bantuannya untuk program Kader Guru Tahfidz yang tengah berjalan. Bantuan ini secara simbolis diserahkan oleh Ketua Badan Dakwah Islamiyah, Andri Alvian bersama Hatim Ilwan kepada Direktur Eksekutif PPPA Daarul Qur'an, Darmawan Eko Setiadi.
Darmawan berkata," program ini merupakan cikal bakal lahirnya para pengajar tahfidz. InsyaAllah, kedepannya akan diterjunkan ke daerah-daera untuk mendakwahkan dan mengajar Alqur'an. Sehingga, melahirkan generasi-generasi penghafal Alqur'an"
Ia menceritakan, saat berkunjung ke Kampung Qur'an Jailolo, di Halmahera Barat, Maluku Utara. Sebuah desa yang dikenal dengan Desa Bobanehena ini merupakan salah satu desa yang terdampak gempa Halmahera 2015 lalu.
Mengingat kembali, kondisi akhlak pemuda di sana, saat pertama kali PPPA Daarul Qur'an menginjakkan kaki. Nampak, memegang botol minuman keras bukanlah perihal yang tabu. Bahkan, hampir menjadi budaya dan kebiasaan erat.
Subhanallah, kini bukan lagi minuman keras yang digenggam. Namun, Alqur'an dan tiada hari tanpa melafalkan, menghafal, dan mendawamkan ayat-ayat Allah. Bahkan, telah terlaksa Wisuda Tahfidz Juz 30 untuk kedua kalinya.
"Besar harapan kita semua, program yang dijalankan bersama-sama ini dapat memberikan dampak yang baik untuk Indonesia. Khususnya, bagi peradaban bangsa ini untuk terus melahirkan generasi tahfidzul Qur'an," tuturnya.
