Jakarta, (19/2) - "Jika kamu mendekat kepadaKu, maka seluruh kekayaanKu milikmu. Jika kamu mendekat kepadaKu, maka akan Aku berikan segalanya," ujar Ustadz Yusuf Mansur saat memaknai Romantisme Tauhid dalam Kajian Islam Bulanan Istiqlal (KIBI) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Ustadz YM, sapaan akrabnya mengingatkan kepada jemaah yang hadir untuk selalu meletakkan Allah dalam setiap hal. Menurutnya, kebanyakan hambaNya menghindar saat Allah hadir. Salah satunya di sepertiga malam waktu tahajjud.
"Tadi malam, ketika Allah datang bertamu di rumah kita, sedang apa kita ? Bayangkan jika Presiden Jokowi yang datang. Pasti sambutannya begitu megah. Tapi apa yang kita lakukan saat Allah bertamu ke rumah kita ?," tanya Ustadz Yusuf Mansur.
Karenanya, Dewan Pembina PPPA Daarul Qur'an ini mengajak umat Islam yang hadir dalam KIBI memanfaatkan dan memaksimalkan setiap waktu yang dianugerahkan Allah. Ia menganjurkan agar para jemaah tidak meninggalkan waktu-waktu salat sunnah dan melaksanakan puasa.
Ustadz YM memastikan, siapapun hamba-hamba Allah yang gemar melaksanakan sunnah, urusannya di dunia akan dimudahkan. Salat sunnah Dhuha, juga dianjurkannya disela-sela waktu kerja. Semakin manusia memberikan porsi yang besar untuk Allah, maka semakin besar pula yang Allah berikan untuknya.
"Ane kalau salat malem suka Ge Er, didatengin sama Malaikat Jibril. Salat Shubuh, ke masjid jam setengah 4. Insya Allah belum dibuka itu pintunya. Salat di teras masjid. Udah pasti kita diperhatiin sama Allah. Allah nanya sama malaikat, itu siapa hambaKu, Yusuf Mansur Ya Allah kata Malaikat, dia (Yusuf Mansur) utangnya banyak," tuturnya disambut tawa umat Islam yang hadir.
Ayah dari Wirda Mansur ini juga menyarankan para jemaah mempunyai mimpi yang besar "Big Dream". Ia sepakat dengan anak pertamanya itu yang sebelumnya ikut memberikan tausiyah untuk para jemaah KIBI.
Wirda mengatakan, jangan pernah takut memiliki impian besar. Ia menceritakan saat punya impian kuliah di luar negeri. "Alhamdulillah atas izin Allah, saya bisa kuliah di Yordania, Amerika Serikat (AS). Hal yang paling penting kita percaya kalau semua itu bisa jadi kenyataan," kata Wirda.
Hal itu yang juga dirasakan Ustadz YM saat bermimpi punya pesawat atau jet pribadi. "Saya pernah doa, Ya Allah saya pengen punya jet pribadi yang gak pakai bayar. Suatu ketika, saya diundang dan disediakan oleh yang mengundang. MasyaAllah, besyukur banget saya," ucapnya.
Diakhir tausiyahnya, Ustadz YM meminta para jemaah meningkatkan ibadah sunnah mulai dari tahajjud, Dhuha dan puasa. Ia berharap umat Islam yang hadir sudah punya amalan yang istiqomah setelah meninggalkan Istiqlal dan bertemu lagi dengannya di KIBI pada 26 Maret mendatang.
"Saya pengen nanti pas kita ketemu lagi, gak kosong ketemunya. Dari sekarang salat dzhurnya 12 rakaat. Naik lah sunnah qobliyah ba'diyahnya jangan cuma dua rakaat. Ente-ente ini kan pejuang, pasukan khususnya Yusuf Mansur," tuturnya disabut tawa para jemaah. Ustadz YM, menutup KIBI dengan melantukan selawat.