Bencana tanah longsor yang cukup besar terjadi di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Ponorogo. Hanya puing-puing bangunan yang tersisa saat tim Santri Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an tiba di titik longsor, Selasa (4/4). Namun, evakuasi pencarian korban yang belum ditemukan tetap dilaksanakan.
Alhamdulillah, 4 dari 28 korban yang sebelumnya dinyatakan hilang telah ditemukan setelah tim SIGAB menyusuri empat titik evakuasi longsor. Perjalanan tim dimulai dari Yayasan Tunanetra yang berlokasi kira-kira 10 km dari lokasi dusun yang jauh dari keramaian itu.
Hasil survei Basarnas di lokasi longsor sejak Sabtu 1 April lalu, 24 korban jiwa masih belum ditemukan. Baik tim SIGAB, Basarnas dan sejumlah lembaga sosial lain masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban hilang. Sebanyak 11 alat berat pun dikerahkan untuk memaksimalkan pencarian.
Meskipun kegiatan belajar mengajar masih diliburkan lantaran rute perjalanan belum bisa dilewati, tim SIGAB tetap memberikan edukasi pascabencana. Melalui aksi Mobile Quran (MoQu) di TPA dan sekolah sekitar lokasi longsor, tim memberikan penguatan spiritual dan pendampingan trauma healing kepada korban terdampak bencana khususnya anak-anak.
"Mulai Maghrib kemarin warga menggelar istighosah dan doa bersama di Masjid Baitul Muttaqin," tutur Pak Ngatni salah satu warga Dusun Tangkil.
SIGAB merupakan program sosial kemanusiaan untuk aksi pascabencana baik bencana alam, sosial dan kejadian luar biasa. Program ini tak hanya memberikan bantuan, tapi juga penguatan spiritual kepada masyarakat terdampak bencana.
