Kampung Bersih (KASIH) merupakan perantara PPPA Daarul Qur'an untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Ketika tak banyak yang peduli dengan kumuhnya pemukiman, sampah-sampah dibuang sembarangan dan kotoran dibiarkan berserakan, KASIH hadir sebagai solusi. KASIH adalah wujud penerapan sunnah "kebersihan sebagian dari iman".
KASIH telah berjelajah ke masjid-masjid dan kampung-kampung khususnya di wilayah kerja Yayasan Daarul Qur'an mulai dari Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi hingga Karawang. Begitu pula dengan tim KASIH kantor cabang PPPA Daarul Qur'an yang ada di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Masing-masing cabang punya tim untuk bersih-bersih di daerahnya.
Biasanya, tim KASIH lebih mengutamakan masjid-masjid dan mushola yang masih minim kebersihannya. Kemudian, tempat-tempat atau pemukiman-pemukiman yang memang kurang perhatian dan wilayahnya belum tersentuh dinas kebersihan.
"Aktivitas kami memang bertujuan bagaimana PPPA Daarul Qur'an bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Utamanya lebih menyasar pada kebersihan lingkungan," ujar Koordinator Tim KASIH PPPA Daarul Qur'an wilayah Jabodetabek, Humaidi.
Ikhtiar KASIH tak hanya sebatas bersih-bersih lingkungan, tapi juga mengajak masyarakat mencintai kebersihan tempat tinggalnya. Sebab saat ini, budaya kerja bakti dan bergotong royong sudah mulai memudar, khususnya di kawasan perkotaan. Biasanya saat akan beraksi di sebuah daerah, tim KASIH terlebih dahulu menemui ketua RT/RW setempat.
"Jadi supaya ada kesadaran juga dari masyarakat. Mengembalikan nilai-nilai kebersamaan antar warga yang pernah ada. Ini juga supaya masyarakat enggak manja. Karena kan saat daerahnya bersih, mereka juga yang merasakan," tutur Humaidi.
Daqu Method juga diselipkan di tengah kegiatan tim KASIH. Sebelum menggelar aksi bersih-bersih, tim diwajibkan salat Dhuha, membaca Surat Ar Rahman dan Al Waqiah. Saat adzan Dzhur berkumandang, kegiatan bersih-bersih harus berhenti. Tim diwajibkan melaksanakan salat tepat waktu.
"Kami tanamkan Daqu Method kepada teman-teman relawan. Jadi mereka bukan hanya bekerja saja, tetapi juga ada muatan ibadah di dalamnya," ucap Humaidi.
Ke depan, KASIH juga akan membentuk tim untuk memberikan fasilitas fogging kepada masyarakat. Sebab, biasanya fogging dilakukan saat sudah ada kejadian luar biasa. Misalnya, fongging dilakukan setelah salah satu warga terkena DBD.
"Terkadang proses perizinan fogging juga cukup lama. Biasanya laporan dari masyarakat ditampung dulu. Karena ada yang harus dipenuhi seperti hasil lab dan sebagainya. Nah, kami ingin mengisi ruang kosong itu," kata Humaidi.
Semoga hadirnya KASIH semakin meluaskan dakwah Islam dan secara internal dapat menguatkan Daqu Method pada diri relawan. Kemudian bagi masyarakat, program ini dapat menginspirasi untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
