Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Menyambung Dimensi Langit dalam Berbisnis

03 May 2017
Image

Siang itu (30/4), selepas dzuhur, lebih dari 600 orang hadir memenuhi Hall Arjuna Jogja Expo Center (JEC). Mereka adalah para pengusaha dan calon pengusaha dari berbagai daerah di Yogyakarta dan sekitarnya. Para peserta berharap ilmu yang mereka dapat dari para pakar bisnis yang telah lama bergelut di bidangnya bisa diserap dan diterapkan.

Seminar Kun Fayakuun for Business 2017 digelar untuk memperingati Gerakan Sedekah Nasional (Gersena) setiap 27 April. Seminar kali ini menghadirkan para pembicara di antaranya, Agung Nugroho Susanto (Owner Simply Group), Elsa Febiola Aryanti (Pakar Perencanaan Keuangan Syariah), Iffah M. Dewi (Owner Sogan Batik) dan Jody Brotosuseno (Owner Waroeng Group).

"Banyak alasan yang membuat seseorang tertarik masuk ke dalam dunia bisnis. Karena ingin menambah penghasilan, tak ingin bekerja terikat waktu atau bahkan enggan menjadi pesuruh telah membuat banyak orang memutuskan untuk berwirausaha," ujar Elsa Febiola Aryanti dalam seminar yang diselenggarakan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta.

Bisnis pada dasarnya mengacu pada fiqh muamallah, dimana segala satunya diperbolehkan kecuali yang diharamkan. Hal-hal yang menjadi penyebab sebuah bisnis atau usaha itu haram atau halal meliputi empat hal, yakni zat, tempat, akad dan tujuan dalam berbisnis. Apabila zat yang dijual haram meski tidak dimakan atau diminum, tetap saja bisnis tersebut haram.

Sebaik-baik teladan dalam berbisnis tentu adalah Rasulullah SAW. Dalam berbisnis, Rasulullah SAW mencontohkan dengan memenuhi akad yang benar dalam jual beli. Beliau tidak menyembunyikan fakta terkait barang dagangannya. Ini hanyalah salah satu contoh bahwa kita tidak bisa memasukkan unsur kecurangan dalam bisnis, seperti dikutip dalam surat AlMuthoffifiin. "Jika kita sambungkan bisnis kita dengan dimensi-dimensi langit, maka akan ada penyelamat-penyelamat yang tidak diduga-duga," tambah Febi.

Begitulah pentingnya dimensi langit dalam berbisnis. Selain skill, pengetahuan, modal, profesionalitas dan proses, dimensi langit menjadi faktor yang amat penting dalam berbisnis. Dimensi langit adalah menjadikan Allah satu-satunya tujuan. Bagaimana akhirnya bisnis yang kita jalankan menjadi peluang dalam ranah dakwah Islam. Utamakan Allah dalam berbisnis, sertakan Allah dalam berbisnis, yaitu dengan do'a dan sedekah untuk menjemput keajaiban.

Sedekah, sebuah amalan yang menginspirasi Jody Brotosuseno menginisiasi Gersena. Hari itu, Jody menyedekahkan seluruh omzet sehari dari seluruh outlet Waroeng Group miliknya. Tak hanya itu, Jody juga mengajak seluruh karyawannya untuk menyedekahkan gaji mereka dalam sehari itu. Ia juga mengajak seluruh pengunjung untuk menyedekahkan sisa kembaliannya. Hasilnya, ia berhasil membesarkan bisnis dengan sedekah. Kini outlet Waroeng Group sudah berjumlah ratusan di seluruh Indonesia dengan karyawan lebih dari 1.500 orang.

Dimensi langit juga diterapkanIffah M Dewi yang sempat mengalami jatuhbangun dalam usahanya. Dalam masa sulitnya, ia justru memperbanyak zikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ia pun dengan tangan terbuka menerima pegawai difabel yang kemudian menjadi ladang dakwahnya. Kini, Sogan Batik menjadi salah satu produsen batik kelas atas di Yogyakarta. “Dalam berbisnis juga harus sesuai dengan sunatullah,” tutur Agung Nugroho S. Bisnis tak bisa dijalankan hanya dengan modal nekad, namun juga perlu membentuk tim yang solid, sistem yang kuat juga strategi yang hebat.

“Kun fayakuun-nya Allah itu sudah cukup banget buat kita,” ungkap Jody menutup seminarnya sore itu. Tidak ada yang tidak mungkin dalam berbisnis. Sertakan Allah dan jadikan Allah sebagai satu-satunya penolong dan pemberi petunjuk. Sebuah do’a menutup acara sore menjelang Maghrib hari itu yang disampaikan oleh UstadKustriyanto dalam suasana hening.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda