Bermula dari hanya keliling kompleks perumahan, kini Sigit Hendrawan (40) telah melambungkan usaha kuliner bebeknya dengan merek dagang “Bebek Pak Joss” ke beberapa kota di Indonesia. Ia menceritakan, bebek yang dijualnya ini berawal dari usaha gerobakan. Jatuh bangun dalam menjalankan usahanya pun telah dirasakan Hendy sapaan akrab Sigit.
Mulai dari membuka sejumlah outlet yang hanya bertahan satu sampai tiga bulan. Hingga pada akhirnya menyulap garasi rumah menjadi warung bebek sederhana untuk irit biaya. Hendy pun merubah pola dagangnya dengan mengutamakan ibadah pada setiap prosesnya.
Spiritual keagamaan ia terapkan untuk dirinya pribadi sekaligus seluruh karyawan. Salat berjamaah, sedekah dan mengunjungi panti asuhan untuk berbagi kebahagiaan menjadi hal yang wajib jika ingin menjadi bagian dari “Bebek Pak Joss”. Hendy bahkan punya peraturan terkait absensi salat.
“Ada punishment juga bagi yang tidak salat. Kadang mereka (karyawan) banyak alasan, celana kotor, masih repot dengan kerjaan dan lain-lain. Tapi saya tetap mengajak mereka untuk salat sebelum kembali melanjutkan pekerjaan,” ujar Hendy.
Pun dengan sedekah, ia membuat kebijakan langsung potong gaji sembari menjelaskan bahwa banyak saudara muslim yang masih membutuhkan. Ia bersyukur, karyawannya menyepakati hal tersebut. “Tentunya saya ajak berpikir juga, bahwa rezeki yang kita terima ada bagain atau hak saudara-saudara kita di luar sana,” tutur Hendy.
Ia juga sering menyampaikan di setiap momen motivasi agar karyawannya bekerja dengan niat beribadah. Menurut Hendy, jika hanya berkeinginan mendapat gaji maka jerih payah tak akan bernilai pahala.
“Dalam beberapa momen, saya ajak karyawan silaturahmi ke panti asuhan atau pemukiman warga yang nasibnya kurang beruntung seperti di pemukiman pemulung dan lain-lain. Harapannya mereka bisa punya rasa syukur dan empati,” ucapnya.
Kini, sudah hampir satu tahun “Bebek Pak Joss” menyedekahkan nasi bebek bungkus untuk kaum dhuafa yang kebetulan lewat di depan outletnya yang salah satunya berada di Jalan Raya Rungkut Madya No. 21, Rungkut Kidul, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Semua biaya merupakan hasil urunan sedekah karyawan bersama manajemen.
Hendy juga bekerja sama dengan PPPA Daarul Qur’an Surabaya untuk menyalurkan sedekah dari outletnya. Ada pula program “Kajian Coorporate”, PPPA akan mendatangkan assatizh atau assatizah untuk memberikan tausiyah dan mengajarkan karyawan mengafal Alqur’an.
“Semoga setiap sedekah dan kegiatan ibadah kami semakin menambah keberkahan untuk bisnis ini. Baik outlet-outlet-outlet bebek kami maupun karyawan yang sejahtera, Aamiin,” tutup Hendy.