"Ia berkata : Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi," Surat Sad ayat 35.
Ayat ini disampaikan KH Yusuf Mansur dalam Kajian Islam Bulanan Istiqlal (KIBI) Tarhib Ramadhan 1438 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Ahad (21/5). Menurutnya setiap umat muslim harus memiliki "Sulaiman Spirit".
Ia kembali membacakan lagi Surat Sad ayat 34 yang berbunyi, "Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.
"Ente mesti punya do'a seperti Nabi Sulaiman. Di saat posisinya lagi jatoh, diuji sama Allah, dia bertaubat dan berdo'a seperti dalam Surat Sad ayat 35," tutur Ustad YM sapaan akrab Yusuf Mansur.
Ia menilai, saat ini kebanyakan orang hanya meminta yang sedikit. Padahal Allah Sang Pemilik Alam Semesta, bisa memberikan apapun kepada hambaNya yang mau berdoa lebih besar.
"Orang do'anya gini, Ya Allah bayarin cicilan motor saya bulan ini aja. Soalnya kalau enggak bayar ditarik dealer. Salah doa begitu. Yang bener, Ya Allah izinkan saya punya bengkel honda dan membelikan 1000 motor untuk 1000 marbot masjid. Begitu do'anya," tuturnya yang disambut tawa para jemaah.
Menurutnya, setiap umat muslim harus punya mimpi, cita-cita dan doa yang besar seperti Nabi Sulaiman a.s meskipun dalam keadaan terpuruk sekalipun. Adalah salah apabila umat muslim tidak memiliki kesabaran, keikhlasan dan mudah putus asa saat mendapat ujian dari Allah.
Ia menilai apabila anak muda Indonesia punya "Sulaiman Spirit" maka negeri ini akan semakin maju. Cahaya-cahaya Islam akan bersinar di bumi Nusantara.
Ustad YM mengaku melarang santrinya punya cita-cita masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia maupun universitas-universitas terkemuka di luar negeri. Namun, ia meminta para santri punya impian jadi rektor, penguasa kampus-kampus tersebut.
Hal ini disampaikan juga oleh Yusuf Mansur dalam gelaran Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) dan Daqu Award 2017 yang digelar di Gedung Serbaguna Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5). "Sulaiman Spirit" kata dia, harus dimiliki santri-santri maupun seluruh insan Daarul Qur'an.
Ia pun telah menerapkan "Sulaiman Spirit" dalam kehidupannya sehari-hari. Setiap orang tutur dia, harus punya jiwa yang optimis, tidak boleh menganggap remeh atau mengecilkan diri sendiri.
"Jadi jangan lagi punya do'a mau jadi hafizh Qur'an tapi berdo'a, semoga dari tangan kita ini bisa melahirkan 1000 hafizh Qur'an baru," tutupnya yang langsung diaamini para jemaah Masjid Istiqlal.