Senyum sumringah tampak dari santri-santri rumah tahfizh se-Provinsi Lampung. Meski raut wajah mereka terlihat lelah lantaran baru saja tiba dari Jakarta setelah mengikuti gelaran Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) dan Daqu Award 2017 di Gedung Serbaguna Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu, 20 Mei lalu.
Namun, letihnya perjalanan tersebut terobati. Hati mereka seakan mekar lantaran diundang Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo untuk hadir di kantor Gubernur Lampung di Jalan Wolter Monginsidi No. 69, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Rabu, 24 Mei.
Tak hanya bahagia lantaran dijamu langsung oleh Ridho, santri semakin senang karena satu per satu dari mereka mendapat kabar gembira. Adapun kabar bahagia itu ialah, Pemrpov Kota Lampung memberikan beasiswa kepada para santri rumah tahfizh se-Provinsi Lampung yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz.
“Mereka semua (santri) diberikan beasiswa berupa uang pembinaan yang jumlahnya lumayan besar. Alhamdulillah, ini semua berkat perjuangan para santri yang punya semangat menghafal sangat tinggi,” ujar Koordinator Daerah Rumah Tahfizh Lampung, Khoirudin.
Para assatizh dan assatizah rumah tahfizh se-Provinsi Lampung pun begitu antusias mendampingi 330 santri rumah tahfizh yang mendapat beasiswa. Mereka begitu bangga, santrinya mendapat penghargaan berupa beasiswa.
Pun dengan Khoirudin yang mengaku senang lantaran seluruh assatizh dan assatizah rumah tahfizh se-Lampung juga pendapat penghargaan dari Pemprov Kota Lampung. “Sebab dari mereka para pengajar yang sabar dan telaten, maka lahirlah para penghafal Qur’an baru di Lampung,” tuturnya.
Khoirudin berharap, beasiswa yang diberikan gubernur Lampung ini dapat memotivasi santri-santri rumah tahfizh se-Provinsi Lampung semakin semangat menghafal Qur’an dan giat untuk terus mengejar pendidikan. “Sementara Pemoprov Lampung juga harus terus memberikan apresiasi kepada assatizh dan assatizah. Sebab mereka adalah para pejuang dakwah Qur’an,” ucapnya.
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo begitu bangga lantaran bengitu banyak generasi muda di kotanya yang begitu mencintai Alqur’an. “Inilah aset-aset Lampung yang layak diberi apresiasi. Mereka adalah pejuang Alqur’an. Mereka yang nantinya akan menggerakan dakwah Alqur’an di Lampung,” ujarnya.
Semoga, syiar Qur’an yang merupakan ikhtiar PPPA Daarul Qur’an semakin berjaya, tak hanya di Lampung tapi juga di seluruh kota maupun pelosok Indonesia dan dunia. Dari mereka, para generasi muda penghafal Qur’an yang siap menebar nilai-nilai Qur’an ke seluruh penjuru dunia.
