Gelaran rutinan Car Free Day (CFD) membuat kemacetan tak terbendung di sepanjang Jalan Sudirman, Yogyakarta, Ahad, 21 Mei. Ribuan masyarakat Yogyakarta menikmati liburan dengan sukacita. Ratusan mobil dan motor diparkir memenuhi area parkir satu restoran makanan cepat saji di samping Kali Code. Sepanjang trotoar sebelum jembatan Kali Code, ratusan motor ditata rapi, warga Kali Code menyulap trotoar menjadi tempat parkir, yang juga menjadi rezeki tambahan setiap dua minggu sekali.
Di bawah jalan raya dan jembatan itu, sebuah kampung di tepian Kali Code tengah asyik dengan liburannya sendiri menyambut Ramadan. Anak-anak berambut gimbal karena entah berapa hari tak disisir. Wajah mereka masih dipenuhi bekas ingus membuat kumal. Pakaian mereka masih bekas tidur semalam. Belum berganti, bahkan mungkin tak cuci muka, mereka beramai-ramai datang ke masjid kampung.
Senyum anak-anak itu merekah menyaksikan ayah-ayah mereka menenteng kaleng cat dan sebuah ember. Kembali tawa mereka melebar melihat para bapak berseragam merah muncul dari gang sempit yang dipenuhi anak tangga menuju kampung mereka.
Para bapak berseragam merah itu membawa segala macam peralatan, sapu lidi, sabit, kuas cat, dan keranjang sampah. Para ayah mengecat ulang genting masjid yang telah pudar. Sebuah warna merah mencolok berkilat diterpa sinar mentari pagi menuju siang.
Para ayah yang lain, sebanyak empat orang mengecat anak-anak tangga, satu-satunya jalan menuju kampung mereka yang terletak persis di depan masjid kampung. Goresan warna-warna cerah ditorehkan ke setiap undakannya. Tiang-tiang lampu dan dinding seng besi tak kalah cantiknya. Salah satu temboknya bahkan sudah dilukis mural untuk Taman Baca Code. Dalam sekejap, kampung kumuh di tepian Kali Code itu berubah menjadi berwarna-warni memanjakan mata.
Para ibu tak henti kagum melihat kampung mereka yang indah. Anak-anak semakin senang dan tak henti menjajal tangga baru mereka. Naik, turun, naik lagi, lalu turun lagi. Mereka berlarian gembira menyisakan aroma asam keringat karena belum juga mandi. Anak-anak terlalu asyik melihat kampung mereka yang kini jadi cantik.
Tiba-tiba para warga, ibu-ibu, nenek-nenek, kakek-kakek dari sudut-sudut kampung semuanya datang mengerumuni lingkungan masjid. Mereka pun terkagum dengan kerja bakti hari ini bersama Tim Relawan Kampung Bersih (KASIH) PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Bukan hanya cat warna-warninya, tapi juga masjidnya yang tiba-tiba jadi ramai dan bersih.
Ini adalah tujuan KASIH, bukan semata tentang membersihkan lingkungan kampung, akan tetapi membersihkan lingkungan masjid, Rumah Allah. Tentang menjaga kesuciannya, tentang menghidupkannya melalui kaki-kaki yang berjalan menyambanginya, tentang tangan-tangan yang sibuk mengangkat takbir dalam shalat-shalat fardhunya. Juga tentang dahi-dahi yang pasrah bersujud kepadaNya.
Ini kisah tentang menyambut Ramadan 2017 dengan Program Pesantren Literasi Ramadan. Anak-anak disemarakkan dengan warna-warni mengelilingi masjid mereka. Agar senantiasa gembira menuju masjid. Agar senantiasa sukacita saat belajar mengaji juga membaca buku di perpustakaan masjid bersama para pendamping dari penerima Program Beasiswa Tahfidz Qur’an (BTQ) for Leaders PPPA Daarul Qur’an.
Senyuman para warga adalah gambaran optimisme untuk Code yang lebih baik. Memulai dari masjid, membangun dari masjid, semoga semangat Ramadan kali ini sama warna-warninya dengan cat-cat yang ditorehkan. Mewarnai Ramadan di Kali Code adalah ikhtiar dakwah kepada umat pinggiran urban yang haus akan sentuhan Islam. Menyambut Ramadan, bulan yang penuh keberkahan, penuh kebahagiaan, semoga pula dirasakan oleh sekitar 450 orang warga Code, Yogyakarta. Aamiin.
