Perjalanan Mobile Qur’an (MoQu) kali ini, sampai di kawasan elite. Tepatnya di Kompleks Perumahan Sarana Indah Permai, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu, 31 Mei lalu. Kebanyakan rumah, dibangun dengan model minimalis terbaru. Jalan-jalan tertata rapi dan bersih, hampir tak ada sedikitpun sampah yang berserakan. Ini adalah kompleks yang hanya dihuni kalangan berada.
Sebuah masjid dengan bangunan yang megah dan mewah juga terpampang di antara rumah-rumah minimalis itu. Alhamdulillah, ada pula satu rumah tahfizh di dalam kompleks ini. Rumah Tahfizh Ar Ridho namanya. Tempat anak-anak di Perumahan Sarana Indah Permai belajar dan menghafal Alqur’an.
Adalah Memi (41) yang dengan kedermawanannya mewadahi keinginan anak-anak tersebut dengan menjadikan kediamannya sebagai rumah tahfizh. Membina ilmu di luar sekolah, memang harus jadi aktivitas wajib anak-anak. Kini, menghafal Alqur’an jadi rutinitas anak-anak kompleks tersebut setiap harinya.
MoQu mendapat kesempatan, mengajak anak-anak kalangan elite untuk terus mengahfal Alqur’an. Alif, Koordinator MoQu pun menyampaikan sebuah kisah tentang Si Qorun.
Cerita seorang pemuda yang sombong dan serakah lantaran memiliki kekayaan melimpah. Sampai-sampai ia menanggap dirinya lebih pantas menjadi nabi menggantikan Nabi Musa, a.s. Akhirnya, Allah membuat bumi berguncang dan menenggelamkan Qorun beserta seluruh hartanya ke dalam bumi.
Selain mengajak santri-santri Rumah Tahfizh Ar Ridho semakin semangat menghafal Alqur’an, Alif juga ingin mengajarkan anak-anak yang tinggal di kawasan elite ini tidak memiliki sifat seperti Qorun. Kekayaan orangtua tidak boleh membuat mereka menjadi sombong dan berbangga diri. “Semoga, anak-anak bisa mengambil pelajaran dari cerita Si Qorun,” tutur Alif.
MoQu akan terus berjelajah ke kompleks-kompleks perumahan elite, kampung-kampung, ataupun jalan-jalan sempit untuk terus mendawamkan semangat menghafal Alqur’an kepada anak-anak Indonesia. Semoga, Allah meridhoi, memudahkan dan melancarkan setiap perjalanan MoQu. Aamiin.
