Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Simpatik Guru Hingga Papua Barat

10 June 2017
Image

Manokwari, Kota yang dijuluki Kota Injil. Bukan tanpa sebab, hampir 69% persen penduduknya adalah umat Kristen. Bisa di lihat di setiap jalanan dan gang-gang kecil gereja terbangun menjulang. Nah, karena Manokwari dijuluki kota injil, maka setiap pembangunan Masjid ataupun Mushola akan selalu mendapat penolakan dari mayoritas masyarakat Manokwari. 

Penduduk yang menghuni Manokwari terhitung heterogen, mulai dari suku Papua sendiri, Toraja, Bugis, Batak, dan Jawa. Hal ini terjadi karena Manokwari adalah salah satu daerah Transmigrasi penduduk yang di programkan pemerintah Indonesia.

Salah satu letak daerah Transmigrasi di sebut dengan Distrik. Distrik merupakan daerah Transmigrasi yang di campur dengan penduduk lokal. Posisinya di zig zag. Saat ini PPPA Daarul Qur’an mencoba ambil bagian menyemai kecintaan Al-Qur’an melalui salah satu Distrik melalui Program Simpatik Guru. Distrik itu adalah Distrik Masni, Desa Makwan, Manokwari Papua Barat.

Selasa, 07 Juni 2017, Team Simpatik Guru PPPA Daarul Qur’an tiba di Manokwari. Untuk menuju Desa Makwan, Distrik Masni kita bisa memilih beberapa transportasi, diantaranya angkutan umum (Angkot), Ranger 4WD, dan Ojek. Bagi yang muslim disarankan tidak naik angkot, karena biasanya penduduk lokal membawa babi baik sebagai peliharaan, atau belanjaan untuk dikonsumsi. Jika ingin naik Ranger 4WD maka harus menyiapkan uang Rp. 500.000,- sekali jalan. Nah karena ingin menghemat biaya Transportasi kami memilih naik ojek saja. Perjalanan dari kota manokwari ke Desa Makwan membutuhkan waktu 2 jam. 

Penerima Program Simpatik Guru di Desa Makwan ada 6 orang. Mereka adalah Ustadz Yusuf (44 Tahun), Ustadz Rahmat (27 Tahun), Ustadz Khoirul (32 Tahun), Ustadzah Minarti (35 Tahun), Ustadzah Ani (26 Tahun), dan Ustadzah Sumarlia (33 Tahun). Mereka adalah orang-orang yang secara geriliya istiqomah mengajarkan Al-Qur’an di Desa Makwan, Distrik Masni, Manokwari.

Mereka semua adalah buruh tani, penjual kerupuk keliling, dan buruh proyek jika ada. Mereka bukan golongan orang-orang yang terhitung mapan di Desa Masni, tetapi mereka adalah orang-orang yang berkeinginan mengajarkan Al-Qur’an. Tidak lain tidak bukan agar anak-anak bisa memahami belajar Al-Qur’an, bukan hanya sekedar bisa membacanya. 

Mereka adalah orang-orang yang meneruskan wasilah para kyai mereka.

 "Ini amanah Pak Kyai Mas. Jika sudah punya ilmu sampaikan/ajarkanlah ilmu itu kepada orang lain agar ilmu itu bermanfaat" Ucap Ustadz Rahmat, saat saya bertanya “Ustadz kok mau sih bertahan mengajar Al-Qur’an disini?". Beliau adalah alumni Pondok Pesantren Sidogiri, Jawa Timur. Jawaban yang sama juga keluar dari Ustadz Yusuf, dan Ustadz Khoirul



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda