Ikhtiar PPPA Daarul Qur’an membangun Indonesia dan dunia dengan Alqur’an terus digencarkan, salah satunya dengan mendirikan rumah-rumah tahfizh di kota-kota maupun pelosok Indonesia dan juga penjuru dunia. Pun dengan menghadirkan rumah-rumah tahfizh di pulau-pulau perbatasan. Alhamdulillah, rumah tahfizh telah hadir di Sebatik, sebuah pulau terdepan dan terluar, salah satu gugusan pulau di Kalimantan Utara.
Pulau Sebatik merupakan pulau perbatasan Indonesia-Malaysia, tak ayal wilayah ini jadi lintasan antara negeri tetangga dan Indonesia sendiri. Letaknya yang berada di antara dua negara, membuat produk-produk ilegal mudah masuk di wilayah ini. Begitu juga barang-barang haram seperti obat-obatan terlarang, membuat daerah ini dijuluki Kampung Narkoba.
PPPA Daarul Qur’an berupaya hadir, membangun masyarakat di Pulau Sebatik merubah mindset warga di sana bahwa masih banyak rezeki yang bisa dicari melalui cara-cara halal. Pun dengan tujuan utama menyelipkan nilai-nilai Qur’an dan Daqu Method. “Saat ini sudah ada empat rumah tahfizh di Sebatik, walaupun yang baru aktif hanya tiga,” ujar Koordinator Rumah Tahfizh Center (RTC) wilayah Kalimantan Utara, Ustad Ilham.
Kini sudah 230 santri belajar dan menghafal Alqur’an di rumah-rumah tahfizh Pulau Sebatik. Sejumlah santri sudah punya hafalan hampir 10 juz, bahkan beberapa di antaranya langganan juara MTQ tingkat kabupaten. Anak-anak yang orang tuanya “pemakai” pun ikut mengaji.
“Hadirnya rumah tahfizh banyak memberikan manfaat dan perubahan kepada masyarakat terutama anak-anak para pengguna narkoba. Meskipun ada di daerah perbatasan, kami ingin menunjukkan bahwa Sebatik itu punya banyak pengahfal Qur’an,” tutur Ilham.
Gema ramadhan pun diguncangkan di pulau ini. Sejumlah rumah tahfizh di Sebatik sudah punya rencana menggelar “Wisuda Tahfizh” guna menyemarakkan bulan suci nan mulia yang penuh berkah dan ampunan ini. Acara buka puasa juga telah digelar bersama santri-santri dan warga. “Alhamdulillah, peningkatan hafalan santri-santri sangat luar biasa. Mudah-mudahan, acara wisuda dan beberapa kegiatan seperti buka puasa bersama dapat membuat santri-santri dan masyarakat semakin antusias beribadah dan mempelajari Qur’an,” kata Ilham.
PPPA Daarul Qur’an terus berupaya menelusuri daerah-daerah, pelosok-pelosok penjuru dunia yang belum tersentuh, untuk didirikan rumah tahfizh. Selain di Sebatik, rumah tahfizh juga hadir di Nunukan, Kalimantan Utara. Pun di pelosok Timur Indonesia yakni Sorong, Papua. “Saat ini sudah ada enam rumah tahfizh yang berdiri di Sorong,” ujar Koordinator Pusat RTC, Abdul Rahman.
Mendirikan, mencari mitra dan memperluas jaringan rumah-rumah tahfizh adalah salah satu upaya meciptakan generasi-generasi berjiwa Qur’ani. Semoga, Allah meridhoi setiap ikhtiar PPPA Daarul Qur’an untuk membangun Indonesia dan dunia dengan Alqur’an. Aamiin.