Pesantren kilat merupakan kegiatan yang biasa dilakukan sekolah pada saat Ramadan. Biasanya kegiatan ini digelar bertepatan dengan liburan sekolah. Tujuannya, meningkatan keimanaan dan ketakwaan serta berbudi pekerti luhur dalam bentuk aktualisasi pembiasaan hidup beragama.
Secara umum pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat kiyai yang bertugas mendidik dan mengajar para santri dengan menggunakan sarana masjid, madrasah, dan didukung adanya pondok tempat tinggal santri. Kilat karena dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
Pesantren kilat dapat dikatakan sebagai salah satu wahana alternatif kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka memantapkan pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT. Bagi siswa yang beragama Islam dengan pola dan tata cara kehidupan pesantren yang dilakukan di dalam lingkungan sekolah.
Seperti halnya yang dilakukan MI Pembangunan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 6-7 Juni lalu. Mengisi waktu Ramdan kali ini, siswa-siswi MI Pembangunan menempa diri dengan mengikuti pesantren kilat yang dilakukan di sekolah mereka.
Layanan Mobile Qur’an (MoQu) PPPA Daarul Qur’an datang untuk berbagi keceriaan dan semangat kepada siswa-siswi kelas IV yang berjumlah kurang lebih 230 orang di hari kedua gelaran pesantren kilat tersebut yakni, Rabu (7/6). Tawa mereka menggema dalam aula masjid sekolah ketika mendengar dongeng Islami dari Kak Zaky. Siswa-siswi larut terbawa dalam keceriaan cerita Kak Zaky.
Hingga akhirnya mereka mulai terdiam ketika hikmah cerita disampaikan. “Anak yang soleh, kelak nanti akan menjadi penyebab orangtuanya menjadi masuk surga,” ujar Kak Zaky. MoQu kembali mengajak para siswa untuk berbakti kepada orang tua. Salah satu caranya dengan memuliakan Alqur’an dengan rutin membacanya dan menghafalkannya. Karena kelak di yaumil akhir nanti, Alqur’an akan menjadikan para anak soleh dan orangtua mereka masuk ke surga tertinggi.
Siswa-siswi mulai terdiam, meng-aamiin-kan dalam hati nasehat itu. Mereka ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepanya. Menjadi anak yang berbakti kepada orangtua. Dengan berani, para siswa kelas IV maju ke depan panggung ketika ditantang MoQu untuk membacakan surah hafalan mereka. Hafalan surah An Naba menjadi salah satu pilihan siswa kelas IV MI Pembangunan menutup aksi MoQu kali ini dengan penuh khidmat.
Afif Abdul Latif selaku guru MI Pembangunan dan penanggungjawab kegiatan pesantren kilat mengucapkan terima kasih kepada MOQu lantaran telah berbagi keceriaan untuk siswa-siswinya. Ia berharap dengan adanya MoQu murid-muridnya tetap semangat mengikuti kegiatan pesantren kilat Ramadan kali ini sampai akhir. “Semoga di lain waktu, MoQu bisa kembali hadir di sini memberikan keceriaan kepada siswa-siswi MI Pembangunan UIN Jakarta,” tuturnya.
