Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Sang Penakluk Surat Ar Rahman

16 June 2017
Image

Malam yang semakin pekat membuat setiap orang tertidur dengan lelap, namun tidak bagi para santri di pesantren kilat di Gunung Kunci, Malang, Jawa Timur, Selasa (13/6). Di pertiga malam yang dingin, para santri mulai berbondong-bondong menuju tempat wudhu untuk melaksanakan qiyamul lail berjemaah dan dilanjutkan dengan makan sahur bersama.

Saat lantunan adzan Subuh mulai terdengar merdu di teliga, mereka pun bergegas menerobos gelap dan dinginnya malam untuk melaksanakan salat berjemaah di Masjid Hidayatullah. Setelah selesai, para santri membentuk barisan dengan rapi untuk memulai setoran hafalan Alqur'an kepada kakak-kakak Beasiswa Tahfizh qur’an (BTQ) for Leaders PPPA Daarul Qur’an.

Sebelum santri membaca hafalannya, Kak Afif yang merupakan salah satu mahasiswa BTQ memberikan training menghafal One Day One Ayat (ODOA) agar para santri dapat menghafalkan dengan mudah. Metode ODOA merupakan metode yang digagas Ustad Yusuf Mansur kepada santri-santrinya. Benar saja selang beberapa menit, para santri secara serempak dapat menghafal beberapa ayat dari Surat Ar Rahman.

Sebagian santri hafal lima ayat, ada pula yang hafalannya hingga akhir surah Ar Rahman. Ia biasa dipanggil adik Hayyi. Ia merupakan santri di pesantren kilat yang menghafal dengan cepat dari santri lainnya. Subhanallah, sungguh keajaiban yang sangat indah yang diberikan olehNya.

Saat matahari mulai menampakkan cahayanya, santri pun selesai memurajaah hafalan. Mereka berlarian dengan riang gembira untuk bermain di depan kamar. Tak terasa, sang surya mulai meninggi, para santri pun diminta mandi dan bersih-bersih agar lingkungan sekitar tetap terjaga kebersihannya. Setelah membersihkan diri, mahasiswa-mahasiswi BTQ mengajak para santri salat Dhuha dan membaca Surat Al Waqiah berjamaah.

Waktu begitu cepat berlalu, para santri pun sampai pada kegiatan yang sudah lama  dinanti yakni menerima materi kajian “Cinta Rasul” dari Kak Ima yang juga merupakan salah satu peserta BTQ. Ia menyampaikan cara-cara menumbuhkan cinta kepada Rasulullah. “Tak kenal maka tak sayang,” tutur Ima. Ia menceritakan perjuangan dan rintangan Rasulullah hingga Islam jaya seperti saat ini.

Tak terasa materi yang disampaikan Ima berjalan dengan seru dan menantang hingga adzan Dzhur berkumandang, seluruh peserta BTQ dan para santri pun salat berjemaah dan istirahat untuk melepaskan sedikit penat. Ketika waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB, para santri kembali salat berjemaah dan dilanjut dengan materi motivasi menghafal Kak Akbar serta ditutup dengan buka bersama santri Al Marhamah.

Malam harinya, para santri kedatangan seorang dokter dari Universitas Brawijaya yang bernama Kak Vylza, beliau bukan mau mengecek kesehatan para santri tetapi beliau akan mendongeng. Ternyata Kak Vylza tidak hanya pandai mengobati pasien. Saat mendongeng, Kak Vylza ditemani boneka cantik bernama Caca. Para santri sangat menikmati dongeng tersebut apalagi melihat gerak gerik Caca yang menggemaskan.

Di sela-sela mendongeng Kak Vylza menyelipkan pertanyaan-pertanyaan yang apabila santri dapat menjawabnya akan mendapat hadiah. Materi dongeng pun usai hingga pukul 22.00 WIB, santri pun bergegas untuk tidur. Mereka akan bersiap untuk menyambut hari esok.

Rabu (14/6) dini hari, tepat pukul 02.00 WIB para dibangunkan kakak-kakak BTQ untuk makan sahur. Kali ini, kegiatan sahur para santri berbeda daripada sahur sebelumnya. Ada yang merasa sangat senang karena akan berjumpa lagi dengan orangtua dan ada yang sangat sedih karena akan berpisah dengan kakak pembina. Dimana ada pertemuan, disitu juga ada perpisahan.

Hari penutupan Pesantren Literasi pun tiba. Para santri diajak menyusuri indahnya Gunung Kunci usai melaksanakan salat Subuh berjamaah, menyetor dan memurajaah hafalan. Sejumlah santri menyampaikan kesan dan pesan mengikuti Pesantren Literasi setelah Kak afif yang merupakan ketua dan penanggungjawab kegiatan menyampaikan sambutannya.

Melalui Pesantren Literasi, para santri diajak untuk belajar mandiri. Mulai dari salat berjamaah tepat waktu, menghafal Alqur'an dan masih banyak lagi. Hingga tepat pukul 09.00 WIB, kegiatan Pesantren Literasi resmi ditutup dengan meninggalkan segenap kenangan indah di hati para panitia dan 75 santri yang mengikuti kegiatan ini.

“Semoga dengan ada pembinaan ini bisa menjadikan anak-anak kita makin giat untuk melakukan aktifitas sehari-hari yang bermanfaat, baik aktifitas wajib maupun sunnah. Mari selalu dukung gerakan Pesantren Literasi ini, agar melahirkan gerasi bangsa baik dan berpendidikan Islami,” ujar Maulana Ishak, Koordinator BTQ for Leaders Surabaya.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda