PPPA Daarul Qur’an terus berupaya mendawamkan Alqur’an ke seluruh kota, pelosok, maupun lini masyarakat guna mencapai cita-cita Membumikan Indonesia dan Dunia dengan Alqur’an. Untuk mencapai ikhtiar tersebut, PPPA selalu mengedepankan tahfizhul Qur’an di setiap kegiatan dakwahnya.
Salah satunya ialah PPPA Daarul Qur’an Bontang yang saat ini tengah berfokus mengajak narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bontang menghafal Alqur’an. Alhamdulillah, program tahfizh Qur’an yang sudah hampir dua bulan berjalan ini disambut baik pihak Lapas dan warga binaannya.
Pun dalam momen Ramadan kali ini, santri yang rata-rata pria paruh baya terus bertambah. Saat ini sudah ada 60 dari 380 narapidana yang terdaftar sebagai santri. Bang Sule sapaan akrab salah satu warga binaan, sudah hampir hafal setengah juz amma atau juz 30. Subhanallah.
Siapa sangka lelaki yang sempat jadi bandar narkoba di Kota Bontang ini, kini menjadi Ketua Koordinator Tahfizh Qur’an di Lapas Kelas III Bontang. Tujuannya hanya satu, agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan punya bekal untuk terus menghafal Qur’an setelah keluar dari penjara nanti.
“Karena kalau di sini kerjaannya makan tidur terus, daripada banyak waktu yang kosong maka kami isi dengan menghafal Qur’an. Supaya ada modal nantinya siapa tau habis keluar dari sini saya disuruh jadi imam kan sudah punya hafalan,†ujar Sule sembari tersenyum yakin.
Wakil Kepala Lapas Kelas III Bontang Agus bersyukur dengan adanya tahfizul Qur’an dari PPPA Daarul Qur’an. “Meskipun tahanan ini pernah melakukan kesalahan, semoga mereka lebih baik lagi ke depannya,†tuturnya.
Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Bontang Muhammad Idris mengatakan, momen Ramadan ini memang harus benar-benar dimanfaatkan umat muslim khusunya para narapidana yang kini tengah menghafal Qur’an.
“Meskipun berada dalam kurungan sel jeruji besi, mereka tetap menjalani ibadah puasa setiap hari. Pada Ramadan ini menjadi titik balik bagi para warga binaan untuk memperbaiki diri dan menambah hafalannya,†ucapnya.
Pun dengan Ustad Ilham yang memberikan tausiyah dalam gelaran buka puasa PPPA Daarul Qur’an Bontang bersama para narapidana Lapas Kelas III Bontang, Jumat (16/6). “Predikat sebagai narapidana tak menjadi halangan untuk berlomba-lomba di bulan puasa. Para narapidana di sini seharusnya merenungi dan mengubah sikap guna menjadi pribadi yang lebih baik,†ujarnya.
Mudah-mudahan, semakin banyak warga binaan yang ikut bergabung dalam program tahfizhul Qur’an ini. Dan semoga Allah memudahkan langkah para narapidana Lapas Kelas III Bontang dalam menghafal Qur’an dan menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadikan mereka ahlul Qur’an setelah keluar dari jeruji besi dan mendawamkan Qur’an di tempat asalnya. InsyaAllah, Aamiin.