Dingin malam kota Makassar tak mengusik keceriaan para peserta Pesantren Literasi Ramadan. Angin yang keluar dan masuk melalui celah jendela dan pintu pete-pete (sebutan angkot untuk orang Makassar) sesekali mengibas kerudung dan baju kokoh yang digunakan santri kian menjadi saksi canda, tawa dan rasa kepuasan malam itu, Minggu (18/6).
Hari itu tepat kegiatan Pesantren Literasi Ramadan yang digelar mahasiswa-mahasiswi Beasiswa Tahfizh Qur’an (BTQ) for Leaders Makassar usai. Dua hari terakhir ini merupakan kegiatan penutup berupa lomba Ramadan untuk anak-anak di Kampung Parang, sekaligus mengevaluasi dan mengapresiasi usaha mereka pada pekan sebelumnya dengan tema "Sehari Berlabuh dengan Alqur'an".
Pada Sabtu (17/6), telah terlaksana lomba tahfizh dan lomba adzan. Lomba tahfizh menghasilkan tiga pemenang untuk kategori putra dan tiga pula untuk putri. Kriteria penilaian adalah mereka yang terbaik dalam hal kelancaran hafalan, sesuai makhraj, tajwid dan mampu menjawab tantangan-tantangan dari juri. Sedangkan untuk lomba adzan, panitia memilih tiga terbaik yang melantunkan adzan sesuai adab dan kejelasan dari setiap kalimat panggilan-Nya.
Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB berlangsung semarak dengan antusias para peserta. Adik-adik yang datang lebih awal berbondong-bondong registrasi ulang dan mengikuti kegiatan hingga akhir acara dengan tertib.
Pada, Minggu (18/6), kegiatan kembali dilanjutkan dengan lomba mewarnai dan menentukan enam pemenang. Masing-masing pemenang, tiga dari kategori kelas 1-3 SD, dan 3 dari kategori kelas 4-6 SD. Kegiatan dimulai lebih awal dari sebelumnya, yaitu pukul 09.00-10.00 untuk registrasi ulang dan pukul 10.00-11.30 WIB untuk mewarnai. Setelah itu, adik-adik diarahkan salat Dzhur berjamaah dan dilanjutkan dengan persiapan menuju buka bersama PPPA Daarul Qur'an di Masjid Nurul Iman Telkom.
Klakson dari tiga 'pete-pete' yang telah siap mengantar para peserta ke lokasi buka puasa bersama membubarkan barisan rapih adik-adik yang sedang diabsen. Sontak semua bersorak gembira dan berlari menuju teras masjid. Suasana gaduh yang tak terkendali, membuat mahasiswa BTQ melanjutkan pendataan di pintu pete-pete. Kemudian, Mahasiswa BTQ membagi diri untuk bertanggung jawab menjaga keamanan adik-adik selama perjalanan.
Keberangkatan yang disaksikan orangtua adik-adik dan jemaah masjid, kian melegakan untuk memeberi kepercayaan kepada mahasiswa BTQ untuk menjaga dan membimbing anak-anak mereka. Setelah sampai di lokasi, peserta begitu tertib mengikuti kegiatan mulai dari registrasi, khataman Qur'an, mendengrkan bacaan ayat suci dari santri Rumah Tahfizh Daarul Qur’an, salat Ashar berjamaah, mendengrkan sambutan pimpinan PPPA Daarul Qur’an Makassar, games edukatif (penghafal Qur'an yatim dhuafa), dongeng inspiratif oleh kak Ojan yang merupajan pendongeng nasional, cerah anak (santri SMA Nasional DaQu Tangerang), tausiyah sampai do'a oleh Ustad  Salman yang dilanjut dengan berbuka bersama.
Setelah itu, mahasiswa BTQ kembali menertibkan adik-adik untuk mengumunkan pemenang dari tiap lomba dan mengapresiasi anak-anak yang aktif selama kegiatan Pesantren Literasi Ramadan. Kegiatan berakhir begitu khidmat, meninggalkan senyum di tiap sudut bibir manis peserta maupun panitia, bersorak bersama merayakan suskesnya Pesantren Literasi sambil menikmati perjalanan malam pulang ke Kampung Parang.
