Laili, gadis berusia hampir 18 tahun itu nampak serius mengulang hafalannya. Di sudut sebuah kamar di rumah tahfidz Al-Anshor tempatnya mengaji, ia terus bergeming melantunkan ayat-ayat suci.
Tujuh tahun sudah sejak rumah tahfidz pertamakali didirikan, selama itu pula Laili telah mengaji dan menghafal Al-Qur'an. Berbekal restu dari orangtua, Laili mantap menjadi hafidzah.
Gadis yang baru saja lulus dari SMA N 1 Sewon ini rupanya juga telah diterima di Fakultas MIPA jurusan Matematika, UNY.
"Cita-cita saya insyaAllah ingin menjadi Dosen Matematika yang Hafidzah.", ungkap Laili soal cita-citanya.
Kecintaannya pada matematika sudah dimulai sejak SD. Bahkan, Laili pernah mengikuti olimpiade matematika tingkat SD.
Selain lomba bidang sains, Laili juga beberapa kali menjuarai lomba musabaqah cabang hafalan. Beberapa piala kabupaten dan provinsi telah menambah deretan prestasi yang pernah ia raih.
Prestasi Laili menjadi bukti bahwa mengaji dan menghafal Al-Qur'an tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi dan bercita-cita.
Apapun cita-citamu, raihlah. Namun yang pertama adalah mengaji dahulu, menghafal Qur'an dahulu.