Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Cita-cita Si Anak Petani

27 July 2017
Image

Rifqi Abdil Manan As Siroj, remaja berusia 16 tahun ini begitu semangat menghafal Alqur’an di Pesantren Takhassus Daarul Qur’an Cinagara, Caringin, Bogor, Jawa Barat. Cita-cita orangtua membawanya ke gelaran Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) pada Mei 2017 lalu sebagai santri yang telah khatam 30 juz.

Tangis haru campur bahagia dirasakan Rifqi kala itu. Sebab, baru pertama kalinya ia melihat kedua orangtuanya meneteskan air mata lantaran bangga melihat sang anak menjadi hafizh Qur’an. Rifqi yang merupakan santri angkatan pertama Pesantren Takhassus Daarul Qur’an Cinagara kini tengah memasuki tahun ketiga pembelajaran.

Saat lulus nanti, anak petani bawang asal Brebes ini mengaku ingin menjadi manusia yang bermanfaat. Rifqi berencana mengabdi di kampungnya, membagi ilmu yang telah ia pelajari selama mondok, mengajak seluruh umat muslim di tempat asalnya menghafal dan metadaburi serta mengamalkan isi kandungan Alqur’an.

“Cita-cita mau berguna buat orang lain dan lingkungan. Bisa ngajar kebaikan, supaya apa yang baik yang saya punya orang bisa ngambil,” ujar Rifqi saat ditemui di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Cinagara, Jumat (21/7).

Sejumlah perubahan pun dirasakan Rifqi saat sebelum mondok hingga kini ia dikenal masyarakat kampungnya sebagai santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Saat pulang, ia kini sering dipercaya untuk menjadi imam salat wajib di masjid sekitar kampung. “Alhamdulillah, Rifqi bersyukur banget. Mudah-mudahan ini salah satu pintu masuk buat Rifqi nantinya bisa dakwah Qur’an di kampung,” harapnya.

Rifqi pun tak menutup kemungkinan untuk berjelajah ke pelosok-pelosok Indonesia untuk membangun desa-desa yang jauh dari peradaban Islam dengan mengenalkan nilai-nilai Islam dan mendawamkan Qur’an. “Setelah membangun kampung, kemanapun insyaAllah Rifqi siap. Yang penting, dimanapun Rifqi berada, Rifqi bisa berguna buat orang lain,” tuturnya.

Suka duka pun pernah dirasakan Rifqi saat menghafal 30 juz. Mulai dari kesulitan menghafal, sampai tak bisa melihat almarhumah sang nenek tercinta untuk yang terakhir kalinya. Namun, semangat Rifqi menghafal tak pernah padam.

“Maret 2017 kemarin, hal paling sedih karena kehilangan sosok nenek yang sangat dekat dengan Rifqi. Waktu itu pas banget lagi ada pelatihan kepemimpinan di pondok. Orangtua juga minta Rifqi enggak pulang dan fokus saja di pesantren. Jadi Rifqi cuma bisa kirim doa buat nenek,” ujarnya sembari mengenang almarhumah sang nenek.

Suka, duka dan kesedihan Rifqi terobati saat ia bisa dengan mudah meningkatkan hafalannya. Ditambah perhatian-perhatian dan candaan kecil dari rekan seperjuangan menghafal Qur’an di pondok yang sudah seperti keluarga. Setelah lulus dan bisa bermanfaat bagi orang lain, Rifqi juga punya impian kuliah di luar negeri. “Kuliah di Mesir atau di Turki, mudah-mudahan ilmu Rifqi semakin bertambah supaya bisa semakin berguna buat masyakarat,” tuturnya.

Semoga Allah mengabulkan dan memudahkan Rifqi untuk mengejar cita-cita dan impiannya. Melahirkan generasi penghafal Qur’an seperti Rifqi merupakan ikhitar “Membangun Indonesia dan Dunia dengan Alqur’an”. Mudah-mudahan semakin banyak santri seperti Rifqi yang nantinya bisa meneruskan perjuangan dakwah Qur’an PPPA Daarul Qur’an. Aamiin Allahuma Aamiin.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda