“Sapinya datang… sapinya datang…sapinya datang…” teriak Syahrul sambil berlari-lari. “Ustad, sapinya datang,” panggilnya dengan wajah yang penuh kegembiraan. Bagaimana tidak, sejak siang santri kecil berusia sembilan tahun itu telah menunggu kedatangan sapi qurban dari PPPA Daarul Qur’an.
Jarak yang jauh membuat sapi qurban baru tiba pukul 17.00 di Kampung Qur’an Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (1/9). Maka tak pelak kegembiraan Syahrul pun meluap-luap saat melihat sapi hitam besar di atas mobil bak terbuka bertuliskan “Qurban Ekspedisi”.
Momen Idul Qurban di Kampung Qur’an Lembanna merupakan momen yang istimewa bagi warga lereng Gunung Bawakaraeng ini. Setelah selesai melaksanakan Salat Idul Adha berjama’ah di Lapangan Desa Pattapang, warga saling bersilaturahim untuk bermaaf-maafan.
Namun yang lebih istimewa bagi mereka adalah penyembelihan hewan qurban yang datang dari PPPA Daarul Qur’an. Tahun ini, satu ekor sapi qurban dipotong di Kampung Qur’an Lembanna, yang kemudian dibagi-bagikan kepada warga setempat, khususnya para santri rumah tahfizh dan kaum dhuafa’.
Tepatnya pada Sabtu (2/9), di bawah langit yang mulai menguning, prosesi penyembelihan qurban dimulai, warga yang bertugas segera membawa sapi qurban ke tempat penyembelihan yang telah dipersiapkan setelah diambil gambarnya terlebih dahulu oleh tim PPPA Daarul Qur’an. Santri-santri kecil ikut berkerumun menyaksikan bagaimana si sapi mau disembelih. Mereka berlarian, ada yang sangat penasaran, namun juga ada yang sedikit ketakutan.
Sayup-sayup takbir pun dikumandangkan mengiringi penyembelihan sapi qurban PPPA Daarul Qur’an. Kucuran darah segar dari leher sapi yang telah terpotong menyembur menggenangi tanah yang semoga menjadi penggugur dosa bagi para shohibul qurban.
Dengan cekatan, warga mulai menguliti sapi yang telah disembelih, namun tak lama berselang adzan Maghrib pun berkumandang. Semua proses pemotongan dihentikan untuk sementara, warga mulai berduyun-duyun datang ke masjid untuk salat berjamaah.
Selepas salat Maghrib, udara semakin dingin, namun hal ini tidak menyurutkan semangat warga melanjutkan pekerjaan mereka. Dengan sigap daging sapi dipisahkan dari tulang-tulangnya, yang kemudian segera dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam kantong-kantong kecil untuk dibagikan ke warga.
Adzan kembali berkumandang, menandakan waktu salat Isya’ telah masuk. Alhamdulillah, semua daging telah selesai dimasukkan ke dalam kantong, tinggal dibagikan ke warga. Sesudah salat Isya’, hawa dingin semakin menusuk tulang. Di bawah sinar rembulan yang mulai membundar, anak-anak muda yang bertugas membagikan daging qurban mulai bergerak.
Dengan mendorong gerobak kecil, sekitar 80 penerima qurban di Kampung Qur’an Lembanna satu demi satu diberikan haknya. “Terimakasih…” ucap setiap penerima daging qurban sambil menyimpulkan sebuah senyum kegembiraan.
Senyum-senyum itu lah yang semakin menambah semangat anak-anak muda untuk terus menyalurkan setiap kantong daging qurban. Bahkan, salah satu dari anak muda tersebut berkata, “Biarlah kami tidak mendapat bagian qurban, berikan saja bagian kami kepada yang lebih berhak, biarkan kami dapat pahalanya saja”. Subhanallah.
