Kain putih sepanjang 33 meter dibentangkan di perempatan Ngarsopuro, Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Ahad (24/9). Kain putih bertuliskan “Santri TPQ Soloraya Peduli Rohingnya†perlahan dipenuhi cap tangan warna-warni dari ribuan anak-anak santri TPQ dan para pengunjung Car Free Day (CFD) Solo. Cap tangan di atas kain putih adalah simbol kepedulian dan ajakan kepada masyarakat untuk sadar atas krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Myanmar.
Berbagai seruan kepedulian juga khusyuknya doa dipanjatkan untuk keselamatan seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Riuh nyaring tawa khas anak-anak saat Kak Boni mendongeng dengan gaya lucunya mengaduk perasaan semua santri yang duduk menghadap ke Mobile Qur’an (MOQU) PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta.
Aksi kepedulian atas nasib Muslim Rohingya dimulai dengan orasi, pembacaan puisi, aksi dongeng dan doa bersama. Lebih dari 1.000 santri TPQ dari berbagai wilayah di Soloraya duduk menyimak rangkaian acara hingga pawai menuju Gladag yang merupakan titik nol Kota Solo.
Memulai pawai, semua santri menyiapkan ikat kepala, rontek pesan, umbul-umbul, dan spanduk menyeru ajakan kepedulian ke seluruh pengunjung CFD Solo. Sembari berjalan menuju ujung timur Jalan Slamet Riyadi, penggalan dana dilakukan. Abdul Wahab, Koordinator LKG TPQ Soloraya, mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar bertujuan untuk selain peduli dengan sesama muslim juga untuk menanamkan rasa kepedulian sesama manusia sejak dini terutama pada anak-anak TPQ.
Dana sebesar Rp7.315.800,- terhimpun dan disalurkan melalui PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta yang rencananya akan berangkat akhir September 2017 menuju Cox Bazar, Bangladesh. Harapannya dengan menggandeng PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, santri TPQ Soloraya akan segera “naik kelas†bersama program-program PPPA Daarul Qur’an ke depannya, mengingat ada lebih dari 1.200 santri TPQ Soloraya yang diwisuda Agustus 2017 lalu dengan hafalan Juz 30 Alqur’an.