Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Gempa Besar, Karantina Rumah Tahfizh Bobanehena Terhenti

01 October 2017
Image

Jam menunjukkan pukul 1.30 WIT pada Kamis (28/9), saat guncangan besar membangunkan Ustad Miftah dan 19 santri Rumah Tahfizh Bobanehena, Jailolo, Halmahera Barat. Guncangan besar yang ternayata gempa itu dengan sekejap mengubah dinihari yang tenang  menjadi kekacauan dan kepanikan warga Jailolo.

Selang 30 menit kemudian Ustad Miftah meminta para santri untuk kembali istirahat sambil tetap waspada. Adapun dirinya bertugas berjaga-jaga jika kondisi semakin memburuk. Sahur pagi itupun berlangsung ditengah suasana mencekam dan was-was.

Gempa sebenarnya terjadi sejak Rabu (27/9) malam. Hingga Jumat (29/9) BMKG mencatat getaran gempa sudah terjadi sebanyak 605 kali dengan kekuatan 4,9 magnitudo. Adapun pusat gempa berada di 15 km sebelah tenggara Jailolo dengan kedalaman 10 kilometer.

Warga pun mengungsi dengan mendirikan tenda-tenda setelah melihat tembok rumah mereka retak-retak. Adapun warga yang menempati rumah dinding kayu yang dibangun PPPA Daarul Qur'an saat gempa pada 2015 lalu tetap tinggal di rumah-rumah.

Rumah Tahfizh Bobanehena sendiri Alhamdulillah masih aman berdiri, hanya bangunan daqupreneur yang mengalami keretakan pada sebagian temboknya.

"Saat ini gempa terjadi setiap tiga menit. Gempa pada tahun 2015 lalu masih menjadi trauma warga ,” ujar Ustad Miftah.

Pihak BMKG sendiri melihat rangkaian aktivitas gempa ini memiliki kemiripan dengan gempa bumi tipe swarm yang terjadi di Jailolo pada akhir tahun 2015 lalu. Gempa swarm sendiri merupakan gempa dengan magnitudo kecil yang berlangsung dalam waktu lama di suatu kawasan dan tidak memiliki gempa yang kuat sebagai gempa utama.

Gempa inipun membuat Miftah memutuskan untuk mengembalikan 19 santri putra yang tengah menjalani karantina sejak 11 September lalu. Karantina santri ini dalam rangka upaya untuk meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan para santri.

"Terpaksa para kami pulangkan pada Ahad (1/10) nanti meski program baru akan berakhir pada 10 Oktober nanti. Kami tetap akan beraktivitas seperti biasa sambil tetap waspada dan berhati-hati,” tuturnya.

Miftah pun meminta doa dari segenap umat Islam agar gempa bisa berhenti dan tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah bagi warga Jailolo.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda