Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Haus Warga di Tengah Penghujan

03 October 2017
Image

Dusun Karang Tengah, Tlogo Pucang, Temanggung dengan 50 Kepala Keluarga selalu mengalami krisis air bersih sepanjang tahun. Setiap harinya, warga berjalan 3 KM menuju Rawa Seneng, satu-satunya sumber air bersih kampung, di bawah dusun untuk mengambil keperluan air keluarganya. Mesin-mesin pompa air sudah tidak lagi kuat untuk menarik air 3 KM ke atas bukit, sumur-sumur dalam tidak mengeluarkan air dan ditambah kemarau panjang akhir-akhir ini.

Pak Gito, Kasi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Temanggung mengungkapkan, terdapat enam kecamatan 12 desa 40 dusun yang mengalami kekeringan. Penyaluran air bersih untuk tahun 2017 ini baru sekitar 350 tangki. “Salah satu titik kekeringan paling parah adalah di daerah Tlogo Pucang yang lokasinya berada di perbukitan. Selain kekeringan bencana alam yang sering terjadi di temanggung adalah banjir dan tanah longsor,” ujarnya.

Hanya butuh waktu sejenak, setelah dua truk tanki air bersih Program Sedekah Air PPPA Daarul Qur’an berhenti, untuk dikelilingi puluhan jerigen air milik warga Tlogo Pucang, Temanggung. Setidaknya, sampai 30 September lalu, baru dua kali gerimis membasahi tanah kemarau di atas perbukitan Temanggung ini.

Setidaknya, setiap warga yang mendekat pada truk tanki air bersih membawa 4-5 jerigen air besar, beberapa membawa ember, untuk keperluan konsumsi. “Ini masih sedikit mas karena tidak ada pengumuman sebelumnya, kalau ada pengumuman bisa lebih banyak lagi,” ungkap Bu Titin, warga Dusun Karang Tengah, sembari menata jerigen-jerigen air biar lebih dekat pada kran tanki.

Kran tanki mulai dibuka, satu per satu jerigen air milik warga mulai penuh. 10.000 liter air dirasa cukup untuk kebutuhan air bersih 50 KK selama satu minggu ke depan. Di tengah air bersih tanki mengalir ke jerigen warga, hujan tiba. Hujan deras pun tidak menghentikan aktivitas warga mengambil air bersih dari tanki. Warga tak punya penampungan air hujan, semua air dari langit langsung mengalir meresap menuju Rawa Seneng sejauh 3 KM dari dusun Karang Tengah yang seringkali dipakai untuk mandi dan mencuci warga.

Sekitar 30 KK menanti waktu kran tanki dibuka setelah Maghrib, sudah tiga bulan ini Pesantren Miftakhul Mubtadi’in dan warga sekitarnya mengalami krisis air bersih. Kran tanki air dibuka, dialirkan ke penampung air yang tebuat dari terpal berbentuk seperti kolam ikan yang terletak di sebelah kanan masjid. Penampungan besar milik pesantren ini biasanya dipakai untuk keperluan air bersih dan warga.

Dari Temanggung di penghujung kemarau 2017 ini, kita belajar beberapa hal sederhana. Tlogo Pucang dan Kaloran adalah tanda tentang ikhtiar manusia untuk bertahan sekaligus berdakwah. Hujan mengguyur di tengah penyaluran air bersih menjadi pelajaran tentang zikir di tengah keberlimpahan. Semoga menjadi hikmah untuk kita semua. Aamiin.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda