Sedikit demi sedikit jemari gadis-gadis belia itu bergeser di atas braille. Mereka pun tak memungkiri jika terkadang sering lupa akan hafalannya. Namun, para santri Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya ini tak pernah putus asa memurajaah agar bisa menghafal surat Al Fath.
Sekitar 15 santri tengah berkomat-kamit mengulang-ulang ayat-ayat suci Alqur’an saat tim PPPA Daarul Qur’an Surabaya menyambangi yayasan yang terletak di Jalan Tegalsari 56, Surabaya pada Kamis (12/10). Dibimbing Ustazah Umi, para santri sangat antusias memurajaah hafalannya.
Alhamdulillah, anak-anak tetap semangat menghafal Alqur’an meski fisik mereka tak sempurna seperti anak-anak normal lainnya. Setoran siang itu sampai pada ayat ke 10 surat Al Fath. Para santri memang punya harapan besar untuk ikut menyemarakkan gelaran Wisuda Akbar ke 8 yang dilaksanakan pada 22 Oktober mendatang.
Sebut saja si kembar Winda dan Windi, dua di antara santri-santri tersebut. Sejak minggu lalu, keduanya telah menghapus semua playlist di dalam recorder yang mereka miliki. Mereka menggantinya dengan surat Al Fath dan diputar berulang kali.
"Kami bareng-bareng hafalannya. Apalagi sebelum tidur, pasti kami tambahkan waktu untuk memutar surat Al Fath sambil membuka braille kami," tutur Winda yang mengaku adik dari Windi, saudari kembarnya.
Semangat Winda dan Windi menunjukkan betapa besar antusias masyarakat Indonesia mengikuti perayaan Wisuda Akbar 8. Bukan hanya para santri-santri rumah tahfizh, mereka para penyandang distabilitas dan para orang tua juga akan meramaikan perayaan menghafal Qur’an berjamaah yang digelar serentak di 16 kabupaten/kota, 12 provinsi Indonesia dan 15 negara ini.
Semoga semangat Winda dan Windi, juga para peserta Wisuda Akbar 8 lainnya dapat memotivasi kita semua untuk selalu cinta dan mengamalkan Alqur’an di setiap lini kehidupan. Aamiin Allahuma Aamiin.