Sugiharto (39), seorang lelaki paruh baya yang menghabiskan waktunya untuk berdakwah dalam kelumpuhan. Ia adalah pengajar Alqur'an untuk anak-anak muslim di kampungnya, Dukuh Pucung, Ajibarang, Banyumas.
Ini sudah tahun ke 16 sejak ia terbaring, terbujur dalam tafakkur setelah kecelakaan menimpanya saat usianya masih muda. Namun, Sugiharto tetap memiliki semangat untuk mengamalkan ilmu-ilmu yang ia punya saat mondok di pesantren dulu.
Setiap sore, belasan anak-anak belajar Iqra' sampai bisa membaca Qur'an. Ia pun sama sekali tak memungut biaya dari kegiatan mengajarnya. Bagi Sugiharto, kehadiran para santri di rumahnya sudah cukup untuk mengusir sepi dan bosan yang dirasakannya.
Dukungan masyarakat untuk Sugiharto begitu besar setelah PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta menyambangi kediamannya dan menggalang dana untuk Sugiharto sejak awal Agustus lalu. Seluruh komponen masyarakat mulai dari mahasiswa, komunitas sampai masyarakat umum berbondong-bondong menyalurkan donasinya untuk kesembuhan Sugiharto.
Kini dana untuk operasi kedua kaki Sugiharto telah terkumpul dari masyarakat umum, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman dan Komunitas Jogja Muslimah Preneur. Operasi Sugiharto di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul dijadwalkan pada Kamis (2/11).
Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta Maulana Kurnia Putra menyampaikan rasa terima kasihnya sekaligus memohon doa dari seluruh jemaah dan donatur PPPA Daarul Qur’an agar operasi Sugiharto berjalan dengan lancar. Ia berharap, Sugiharto lekas sembuh dan kembali mendakwahkan Qur’an di Dukuh Pucung, Ajibarang, Banyumas.
"Bantuan pengobatan untuk Ustad Sugiharto merupakan ikhtiar PPPA Daarul Qur’an menjaga berkah Qur’an di kampungnya. Kisah beliau memberikan motivasi tersendiri bagi kami agar terus membantu para pejuang dakwah Qur’an yang benar-benar membutuhkan dan mengalami kesulitan seperti Ustad Sugiharto," ujar Maulana.