Santi Wulandari (57) tak kuasa menahan tangis menceritakan perjalanan hidupnya setelah ditinggal sang suami sekitar 12 tahun lalu. Menjadi single parents untuk anak satu-satunya yang kini tengah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), bukan hal yang mudah bagi Santi sapaan akrabnya.
Ia harus banting tulang kesana kemari bekerja serabutan hanya untuk dapat menyambung hidup dan membiayai anaknya sekolah. Rupanya, usaha Santi tersebut masih belum cukup untuk membayar uang sewa rusun tempat tinggalnya sekarang. Empat bulan Santi menunggak, penghasilannya dari berjualan gorengan hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Sampai pada akhirnya ia mendapat informasi dari tetangga terkait layanan Senyum Mustahik PPPA Daarul Qur'an yang dapat memberikan bantuan kepada kaum dhuafa. Santi pun nekat memberanikan diri datang ke kantor pusat PPPA yang berada di Ciledug, Tangerang, sebab ia bersama sang anak terancam tak punya tempat tinggal.
Perjuangan Santi untuk sampai ke Tangerang pun tak mudah. Ia harus menempuh perjalanan selama tujuh jam dari kampungnya di Pekalongan, Jawa Tengah. Santi sampai di depan kantor pusat PPPA tepat pukul 03.00 WIB di sepertiga malam, saat kebanyakan orang masih terlelap.
Penantian Santi pun membuahkan hasil. Setelah menunggu cukup lama, Rojali yang merupakan koordinator layanan Senyum Mustahik memberikan bantuan kepadanya. Ia sangat bersyukur dan menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh donatur PPPA Daarul Qur'an.
"Alhamdulillah, bantuan yang diberikan sangat membantu ibu untuk membayar rusun. Ibu benar-benar bersyukur. Uangnya pun masih bisa ibu sisihkan untuk ibu jualan gorengan," ujar Santi penuh haru.
Cerita Santi adalah satu dari ribuan kisah hidup kaum dhuafa yang masuk ke layanan mustahik PPPA Daarul Qur’an. Rojali setiap harinya menerima puluhan cerita dan wajah penuh harap mustahik yang mengadu kepadanya.
Di layanan mustahik ini, Rojali tak hanya memberikan mereka bantuan. Namun, dakwah spiritual juga menjadi bagian penting dalam layanan tersebut. "Dakwah itu seperti menyirami iman yang kering mereka juga perlu diajak untuk meminta pertolongan kepada Yang Maha Pemberi Pertolongan," tutur Rojali.
Layanan Senyum Mustahik merupakan upaya PPPA Daarul Qur'an hadir meringankan beban kaum dhuafa yang berhak menerima dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) dari amanah para donatur. Sungguh ada keberkahan dari sedekah harta yang kita berikan. Semoga kelak menjadi penolong di yaumul akhir.
