Radianto Indah Prastho adalah salah satu jemaah Kajian Islam Bulanan Istiqlal (KIBI) PPPA Daarul Qur'an sebelum ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Teluk Agung, Jatibarang, Indramayu. Sejak 2015, lelaki yang mengaku sering mendengarkan tausiyah Ustad Yusuf Mansur dan Anwar Sani ini termotivasi untuk bersedekah.Â
Radianto sapaan akrabnya, iri melihat jemaah Masjid Istiqlal yang sering bersedekah setelah mengikuti KIBI. Meski sudah sering bersedekah dalam bentuk uang, ia merasa ingin terus meningkatkan amalnya. Karenanya, ia bernazar akan menyedekahkan sebuah motor apabila Allah memberinya rezeki yang lebih.
Doa ayah dua anak ini pun terkabul. Setelah beralih profesi dari karyawan pabrik di Bekasi dan kini menjadi tukang odong-odong di kampung, rezekinya kian bertambah. Ia mampu membeli motor baru dan menyedekahkan motor lamanya ke PPPA Daarul Qur’an Cirebon.
"Saya sudah meniatkan sedekah motor ini dari satu tahun lalu, karena sering lihat para jamaah kajian pada sedekah, saya jadi termotivasi buat sedekah juga," ujarnya.
Radianto berharap sedekahnya dapat mendukung setiap program pembibitan penghafal Alqur’an yang digulirkan PPPA Daarul Qur'an. Ia yakin keberkahan akan datang kepada siapapun yang membantu ikhtiar dan perjalanan generasi muda muslim Indonesia dan dunia untuk menjadi hafizh Qur’an.
Semangat berbagi yang dimiliki Radianto ternyata memotivasi sang adik yakni Arif untuk menyedekahkan motornya juga. PPPA Daarul Qur'an Cirebon yang dipimpin Ustad Abdul Rochimi Ridwan akan menjemput sedekah Arif dalam waktu dekat ini.Â
"Alhamdulillah, amanah sedekah dari Pak Radianto akan kami salurkan untuk para penghafal Alqur’an. Mengingat PPPA Cirebon sendiri menaungi puluhan rumah tahfizh dengan ratusan santri yang tengah berjuang menghafal Alqur’an," tutur Rochimi saat menerima sedekah motor di kediaman Radianto, Senin (6/11).