Hujan deras telah mengguyur seluruh Kota Semarang sejak Rabu siang (22/11). Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air di Sungai Beringin Mangkang Wetan meningkat dan berhasil membobol tanggul sungai pada pukul 17.00 WIB. Kiriman air dari daerah atas Mijen dan Ngaliyan menjadi salah satu faktor meluapnya sungai. Akibatnya perumahan warga di Desa Kauman RT 02 RW 03, Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu digenangi air setinggi 50 hingga 150 cm.
Tercatat sebanyak 76 Kepala Keluarga (KK) di dua RT menjadi korban. Kondisi ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah maupun berbagai lembaga sosial. Bantuan baik berupa logistik maupun tenaga terus berdatangan. Begitu pula dengan tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an Semarang yang juga terjun langsung ke lokasi bencana.
Tim SIGAB menyusuri sungai hingga ujung kampung dan menemukan tumpukan kotoran berupa kayu disertai sampah rumah tangga yang hanyut terbawa arus. Gundukan sampah dalam jumlah banyak itu menutupi jembatan penyeberangan dan menyumbat aliran air sungai. Dibantu warga sekitar, tim akhirnya membersihkan sampah-sampah tersebut agar air sungai dapat mengalir.
“Harapannya sebelum hujan kembali, tumpukan sampah yang menyumbat sudah bersih guna mengantisipasi kemungkinan timbulnya luapan air sungai,” ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Semarang, Dwi Frihanto.
Tak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Hanya kerugian materil berupa kerusakan bangunan rumah serta beberapa perabot dan alat-alat elektronik rusak akibat terjangan air banjir yang datang secara tiba-tiba. Sejak Kamis (23/11) pagi air di perumahan warga sudah surut, menyisakan genangan dan lumpur. Beberapa fasilitas umum seperti mushola, sekolah dan jalan utama sudah mulai bersih dan dapat digunakan warga untuk beraktivitas kembali.