PPPA Daarul Qur’an kembali mengirim tim ke perbatasan Myanmar-Bangladesh. Setelah membangun masjid dan madrasah di kamp-kamp pengungsian di Cox’s Bazar pada awal Oktober lalu, kini tim fokus pada layanan medis dan mapping program jangka panjang.
Tim yang diketuai Mochtar Malvin akan berangkat sore ini, Selasa (28/11). Doa bersama digelar untuk melepas keberangkatan Malvin yang ditemani Dokter Harry Achsan, keduanya diperkirakan sampai pada Rabu (29/11).
“Kami sudah siapkan peralatan medis. Setelah sampai Cox’s Bazar, kami akan langsung melakukan survei ke kamp-kamp pengungsian melihat penyakit yang dialami pengungsi serta kebutuhan obat-obatannya,” ujar Harry yang setiap harinya bertugas di RSUD I Lagaligo, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Ia mengatakan, dari temuan yang didapat melalui berbagai informasi, kebanyakan para pengungsi mengidap penyakit yang berkaitan dengan kurangnya kebersihan. Sebab mereka tinggal di bedeng-bedeng beralas tanah dan beratap terpal, sanitasi pun sangat tak layak di sana.
“Khususnya anak-anak yang paling sering terkena diare, penyakit kulit dan infeksi saluran pernafasan,” ucap Harry.
Recananya, tim medis akan membentuk posko di masjid-masjid dan madrasah yang telah dibangun PPPA Daarul Qur’an di Balukhali, Tangkali dan Kutupalu Camp. Mohon doa agar Allah memudahkan perjalanan tim medis menuju Cox's Bazar. Aamiin.