Bantuan kedua PPPA Daarul Qur'an yang dilengkapi tim medis telah sampai di pengungsian Rohingya Cox's Bazar, perbatasan Myanmar-Bangladesh. Tim yang tiba sejak Rabu kemarin telah menyusuri sejumlah kamp-kamp pengungsian, ratusan ribu pengungsi telah berbulan-bulan hidup dengan kondisi memprihatinkan.
Musim hujan di Cox’s Bazar membuat para pengungsi yang hanya tinggal di bedeng-bedeng beralas tanah dan beratap terpal mengalami berbagai macam penyakit. Dari hasil survei, ribuan pasien mulai dari balita sampai orang tua lanjut usia yang telah ditangani tim medis mengalami infeksi saluran pernafasan, disentri, gastritis dan dyspepsia, dermatitis serta asthma.
Sambil meneteskan air mata, Jamilakhatun (70) menceritakan keadaan dirinya yang belum mendapat layanan kesehatan sejak sampai di Tangkali Camp. Ia terus menahan sakit sampai akhirnya tim medis PPPA Daarul Qur’an datang. Jamila mengaku tak sanggup pergi ke rumah sakit lantaran letaknya jauh dari pengungsian sementara dirinya tak kuat lagi berjalan jauh.
Sejak sampai di Cox’s Bazar, setiap harinya tim medis PPPA Daarul Qur’an sedikitnya melakukan medical check up kepada sekitar 200 pasien. “Tim medis memasuki kamp-kamp terdalam dan membentuk pos di sekitar pengungsi agar semakin dekat dengan pengungsi,†ujar Dokter Harry Achsan, Relawan Medis PPPA Daarul Qur’an.
Bersama relawan lokal, tim akhirnya membuat layanan medis untuk 450 Kepala Keluarga (KK) sekaligus mendistribusikan keperluan logistik kepada 150 KK di Tangkali Camp. “Kami akan terus menyisir kamp-kamp pengungsian lainnya untuk memberikan layanan medis," tutur Harry.