ASMAT (27/1). Tim medis PPPA Daarul Qur’an yang dipimpin oleh dr. Harry Achsan menyusur distrik Suator, Kab. Asmat. Distrik Suator adalah distrik paling terakhir yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mappi. Ditempuh dengan speedboat 40 PK menyusur sungai pedalaman selama 5 jam dari Kota Agats.
Distrik Suator dikenal memiliki medan yang sulit. Tersebarnya kampung-kampung yang berjauhan menjadi tantangan sendiri bagi petugas kesehatan lokal. Transportasi mengandalkan arus sungai, speedboat dan persediaan BBM. Setiap bulan, petugas Puskemas berkunjung ke 20-an lebih kampung-kampung dibawah pengawasan Puskemas Suator.
Belum lagi soal rujukan, Anton (kepala Puskesmas Suator) mengatakan, butuh waktu minimal 5 jam dan uang sewa speed untuk merujuk satu orang pasien ke RSUD Agats di Ibukota. Maklum tak ada transportasi publik yang melewati Suator. Juga, budaya masyarakat yang menolak dirujuk menjadi kendala tersendiri. “Ya mau bagaimana lagi, walaupun biaya rujuk kita tanggung, keluarga pasien kadang menolak dirujuk ke RSUD,” tambah Anton.
Tim medis PPPA Daarul Qur’an memberikan layanan kesehatan di Kampung Binam, Suator. Mulai sejak selesai Magrib s.d pukul 23.30 WIT. Masyarakat antusias menyambut layanan, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa. Adapula para pasien yang tidak bisa datang ke posko layanan, tim medis berkunjung ke rumah-rumah mereka. Tercatat 100 orang lebih telah mendapatkan layanan kesehatan.
Pasca layanan, dilanjutkan diskusi bersama tokoh masyarakat Suator. Diskusi hangat membahas seputar perkembangan kesehatan baik wabah campak, gizi buruk dan persoalan sosial lainnya. “Kami bersyukur, tim Daarul Qur’an bisa berkunjung ke tempat kami,” Ujar Haji Umar, Tokoh setempat.
