Sore itu mentari tengah memantulkan jingganya di laut Obel-Obel. Semilir angin yang berembus menciptakan gemerisik suara dedaunan di perbukitan pada sisi lain laut Lombok Timur. Sekumpulan awan di langit nampak berarakan ikut tertiup angin. Teduh.
Suasana sore di Obel-Obel itu menjadi lebih berkesan setelah musala yang dibangun secara bergotong royong oleh warga akhirnya selesai. Ya, tempat ibadah warga Dusun Tenau ini sempat hancur lebur akibat gempa yang mengguncang Lombok pada 2018 silam. Namun kini, berkat warga yang saling bahu-membahu, musala kebanggan mereka berdiri lagi. “Alhamdulillah, musalanya sudah jadi,” kata Thorik dengan nada suara bergetar karena tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya.
Musala yang berada di Dusun Tenau, Desa Obel-Obel, Sambelia, Lombok Timur diberi nama Musala Daarul Qur’an. Musala ini dibangun selama kurang lebih dua bulan oleh 25 kepala keluarga (KK) yang tinggal di sana. Warga desa bangga, mereka tak menyangka bahwa akhirnya bisa memiliki kembali musala yang megah untuk mereka beribadah kepada Allah SWT.
Pembangunan musala di Dusun Tenau ini merupakan salah satu program pemulihan pascabencana yang digagas PPPA Daarul Qur’an. Tak hanya membangun musala, lembaga ini juga membangun 80 Rumah Qur’an di Lombok Timur dan 100 Rumah Quran di Lombok Utara, lengkap dengan program Kampung Quran sebagai pengembangan program terpadu.
Semoga Musala Daarul Qur’an menjadi oase bagi warga sekitar pascabencana yang mengguncang wilayah mereka. Kini, warga Dusun Tenau bisa kembali beribadah dengan khusyuk. Tak hanya itu, warga juga bisa senantiasa mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an dari anak-anak rumah tahfizh yang mengaji dan menghafal Al-Qur’an di bawah bimbingan Ustad Aryo. Semoga kelak lahir generasi baru penghafal Al-Qur’an dari sini. Aamiin.
