Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Santri Cilik Asal Kendal di Wilayah Jawa Tengah

28 February 2019
Image

Harith, begitu sapaan akrabnya. Putra kedua dari pasangan Pamuji Budi Susanto dan Manisa ini meraih penghargaan sebagai santri termuda pada saat gelaran Wisuda Akbar Rumah Tahfizh ke-9 wilayah Jawa Tengah I yang berlangsung di Masjid Jami’ Jatisari, Mijen, Semarang pada 24 februari lalu.

Santriwan bernama lengkap Muhammad Ibnu Harith Badiuzzaman dinobatkan sebagai santri termuda. Diusianya yang masih 7 tahun, siswa kelas 2 SDN Purwosari 02 Kendal ini telah hafal juz 30 dan beberapa surat pilihan lainnya. Harith telah mengikuti ujian tahfizh untuk kategori satu juz dan dinyatakan lolos dengan nilai tahsin jayyid. Wisuda kali ini adalah Wisuda Akbar kedua yang diikutinya. Sebelumnya di Wisuda Akbar ke-8, ia hanya mengikuti ujian kategori hafalan surat Al Fath.

Raut wajah penuh kebahagian terpancar dari wajah polos Harith, saat namanya dipanggil sebagai wisudawan termuda. Seketika ia langsung berdiri dan berlari menuju panggung melewati barisan ratusan para santri, tepuk tangan dan tawa melihat tingkahnya yang menggemaskan mengiringi langkahnya. Atas prestasinya tersebut, harith memperoleh penghargaan berupa piala, piagam penghargaan, Al Qur’an dan uang pembinaan.

Sejak bergabung menjadi Santri di Rumah Tahfizh Aghitsna dua tahun yang lalu, Harith sudah bercita-cita menjadi penghafal Al-Qur’an. Lima kali dalam seminggu dengan diantar orangtuanya, ia rutin mengikuti agenda di rumah tahfizh, mulai dari ziyaddah (setoran hafalan), murojaah (mengulang hafalan) dan berbagai agenda lainnya. Selain menjadi seorang hafizh Qur’an, ia juga bercita-cita dapat melihat kakbah, Masya Allah.

Pada kesempatan yang berbahagia itu, turut hadir pula kedua orang tua dan kakak sulungnya. “Perasaan saya campur aduk, bangga sekaligus haru. Sebelum berangkat, Bapaknya sempat ada firasat namun hanya dibatin saya tidak mau mendahului kehendak Allah,” tutur Ibunda Harith.



Nikmati kemudahan informasi terkait program-program Daarul Qur'an melalui email anda